60 Kontak Erat Wakil Wali Kota Solo Jalani Tes Usap
Sebanyak 60 orang yang melakukan kontak erat dengan Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo menjalani tes dengan metode reaksi rantai polimerase (PCR). Tes dilakukan setelah Purnomo diketahui positif Covid-19.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
SOLO, KOMPAS — Sebanyak 60 orang yang diketahui melakukan kontak erat dengan Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo, yang dinyatakan positif Covid-19, menjalani tes usap. Meski demikian, Pemerintah Kota Solo tak memberlakukan pembatasan aktivitas di kantor pemerintahan setelah Purnomo terinfeksi Covid-19.
Saat dihubungi Kompas, Senin (27/7/2020), Sekretaris Daerah Solo Ahyani mengatakan, para pejabat dan staf yang melakukan kontak erat dengan Purnomo sudah menjalani pengambilan sampel dengan metode swab atau usap hidung dan tenggorokan. Sampel itu kemudian diperiksa di laboratorium dengan metode reaksi rantai polimerase (PCR) untuk memastikan mereka tertular Covid-19 atau tidak.
Salah satu yang menjalani tes usap adalah Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. Namun, hasil pemeriksaan orang-orang yang kontak erat dengan Purnomo itu belum keluar. ”Sekitar 60 orang yang kontak erat dengan Pak Purnomo sudah diperiksa. Namun, hasilnya belum keluar,” kata Ahyani.
Informasi bahwa Achmad Purnomo positif Covid-19 diketahui publik pada Jumat (24/7/2020). Sebelumnya, pada Jumat (17/7/2020) dan Sabtu (18/7/2020), Purnomo menjalani pengambilan sampel dengan metode swab. Hasil pemeriksaan yang menunjukkan positif Covid-19 diketahui Purnomo pada Kamis (23/7/2020).
Sebelum diketahui positif Covid-19, Purnomo melakukan sejumlah kegiatan. Pada Kamis (16/7/2020), Purnomo bahkan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta. Pertemuan tersebut, antara lain, membahas mengenai calon yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkda) Solo tahun 2020.
Dalam pertemuan itu, Purnomo menyebut Presiden memberi tahu dirinya bahwa PDI-P memilih mengusung Gibran Rakabuming Raka dalam Pilkada Solo. Gibran tak lain merupakan putra sulung Presiden Joko Widodo. Sementara itu, Purnomo yang juga mendaftar sebagai calon wali kota Solo akhirnya tak mendapat dukungan dari PDI-P.
Pada Kamis (16/7/2020), Purnomo bahkan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta.
Ahyani mengatakan, orang-orang yang melakukan kontak erat itu diminta bekerja dari rumah (work from home/WFH) atau tidak berkontak dengan orang lain selama beberapa hari. ”Yang melakukan kontak dekat itu diminta WFH. Jadi, sehabis swab, sesuai protokol kesehatan harus jaga diri untuk isolasi. Jadi, kami menjaga jarak dan tidak berkontak dengan orang lain,” tuturnya.
Walau begitu, lanjut Ahyani, Pemkot Solo tidak membatasi aktivitas di kantor-kantor pemerintahan di kota tersebut setelah Purnomo diketahui positif Covid-19. Dia menyebut jumlah staf dan pejabat yang masuk kantor setiap hari juga tidak dikurangi. ”Enggak (ada pengurangan), masih sama seperti biasa,” ujarnya.
Namun, Pemkot Solo tetap memberlakukan protokol kesehatan secara ketat di gedung-gedung pemerintahan. Protokol kesehatan itu berupa kewajiban memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. ”Kami menerapkan aturan sesuai protokol saja,” kata Ahyani.
Selain Purnomo, ada seorang pejabat lain di Solo yang juga terinfeksi Covid-19, yakni Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Sebelas Maret (UNS) Ahmad Yunus. Rektor UNS Jamal Wiwoho mengatakan, Yunus diketahui positif Covid-19 pada Minggu (19/7/2020) meski tak mengalami gejala klinis apa pun. Setelah itu, Yunus dirawat di Rumah Sakit UNS di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
”Pada Kamis, 23 Juli lalu, beliau diambil swab yang kedua. Alhamdulillah, pada Jumat, 24 Juli, hasil pemeriksaan yang bersangkutan dinyatakan negatif. Pada Sabtu, 25 Juli, beliau dinyatakan sembuh dan pada Minggu pagi boleh pulang,” kata Jamal dalam konferensi pers secara daring, Senin (27/7/2020).
Jamal menambahkan, meski sudah dinyatakan sembuh, Yunus masih beristirahat di rumah selama tiga hari. Ia diharapkan bisa masuk kembali ke kampus pada Rabu (29/7/2020). ”Kami mengambil kebijakan yang bersangkutan istirahat di rumah dulu selama tiga hari. Kami harapkan tanggal 29 Juli sudah bisa bergabung kembali di kampus,” ujarnya.
Meski Yunus sudah sembuh, Jamal mengatakan, manajemen UNS tetap menutup sementara sejumlah tempat di kampus UNS hingga akhir Juli 2020. Penutupan itu, antara lain, diberlakukan di lapangan, gedung olahraga, dan tempat-tempat ibadah di kampus UNS. Sementara itu, kantor pusat UNS sudah dibuka, tetapi dengan menerapkan protokol kesehatan.
Ahmad Yunus menjelaskan, sebelum dinyatakan positif Covid-19, dirinya sempat bertemu dengan Achmad Purnomo. Yunus menyebut, pada Sabtu (11/7/2020) pagi, dirinya mengikuti rapat pendirian Yayasan Masjid Sriwedari, Solo, yang juga dihadiri Purnomo. Saat mengikuti rapat, Yunus mengaku tengah kecapekan karena beraktivitas hingga malam pada Jumat (10/7/2020) atau sehari sebelumnya.
”Pada tanggal 11 Juli, saya ikut rapat pendirian Yayasan Masjid Sriwedari bersama Pak Wakil Wali Kota di rumah dinas Pak Wakil Wali Kota. Pada saat itu kondisi saya lemah sekali karena Jumat itu kecapekan karena aktivitas sampai malam, lalu paginya ikut rapat di situ,” ungkap Yunus.
Dalam rapat itu, Yunus memang memakai masker. Namun, dia mengaku sempat mengonsumsi makanan kecil dan minuman yang disajikan dalam rapat sehingga harus membuka masker. ”Pada saat rapat, ya kami ikut minum dan ikut makan snack (makanan kecil). Otomatis buka masker,” ujarnya.
Belajar dari pengalaman itu, Yunus mengimbau semua pihak untuk lebih menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Yunus juga meminta warga tidak makan dan minum secara bersama-sama dalam suatu acara. ”Yang nomor satu itu pakai masker. Kalau dalam pertemuan ada hidangan, baik minuman maupun snack, sementara hindari dulu,” ujarnya.