70 Peserta Pendidikan Dokter Spesialis UNS Solo Positif Covid-19
Sedikitnya 70 peserta program pendidikan dokter spesialis Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, terinfeksi Covid-19. Jumlah itu masih mungkin bertambah karena masih ada hasil pemeriksaan yang belum keluar.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
SOLO, KOMPAS — Sekitar 70 dokter yang menjadi peserta program pendidikan dokter spesialis Universitas Sebelas Maret, Solo, Jawa Tengah, dinyatakan positif Covid-19. Jumlah tersebut masih dimungkinkan bertambah karena ada beberapa peserta PPDS UNS lain yang hasil tesnya belum keluar.
”Untuk PPDS, sampai saat ini, sekitar 70 orang yang positif. Tapi sebagian sudah sembuh,” kata Dekan Fakultas Kedokteran UNS Reviono dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Selasa (21/7/2020), di Solo.
Sekitar 70 peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS) UNS yang dinyatakan positif Covid-19 itu merupakan akumulasi dari beberapa waktu terakhir. Para peserta PPDS itu merupakan dokter umum yang tengah menempuh pendidikan untuk menjadi dokter spesialis. Selain menjalani pendidikan di kampus, peserta PPDS biasanya juga menjalani praktik di rumah sakit.
Menurut Reviono, dari 70 peserta PPDS UNS yang dinyatakan positif Covid-19 itu, pihaknya belum memiliki data pasti berapa orang yang sudah sembuh. Hal ini karena peserta PPDS UNS yang positif Covid-19 itu dirawat di dua rumah sakit berbeda, yakni Rumah Sakit (RS) UNS dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi, Solo.
”Di Rumah Sakit UNS, ada sembilan orang PPDS yang sudah sembuh dan boleh pulang. Tapi kalau di Rumah Sakit Moewardi, saya belum dapat laporan,” kata Reviono.
Di sisi lain, Reviono menambahkan, ada beberapa peserta PPDS UNS yang sudah menjalani pengambilan spesimen, tetapi hasil tesnya belum keluar. Mereka yang hasil pemeriksaannya belum keluar itu adalah para peserta PPDS UNS yang menjalani tes di RSUD Dr Moewardi pada Minggu (19/7/2020).
Sesuai standar, pemeriksaan spesimen itu dilakukan dengan metode reaksi rantai polimerase (polymerase chain reaction/PCR). ”Hasil PCR hari Minggu yang di Rumah Sakit Moewardi itu belum jadi,” ungkapnya.
Selain peserta PPDS UNS, ada beberapa sivitas akademika di universitas tersebut yang juga dinyatakan positif Covid-19. Rektor UNS Jamal Wiwoho mengatakan, pada 11-12 Juli 2020, RS UNS menerima 25 pasien positif Covid-19 dari RSUD Dr Moewardi.
Para pasien positif Covid-19 tersebut terdiri dari peserta PPDS, dokter spesialis, serta tenaga administrasi. ”Mereka kemudian menjalani isolasi dan perawatan di Rumah Sakit UNS,” tutur Jamal.
Selain itu, Jamal memaparkan, ada seorang pimpinan atau pejabat di UNS yang juga dinyatakan positif Covid-19. Pejabat itu diketahui positif Covid-19 pada hari Minggu kemarin. ”Pada Minggu malam, kami memperoleh informasi ada salah satu pimpinan yang positif,” katanya.
Setelah ada pejabat yang positif Covid-19, kantor pusat UNS pun ditutup sementara selama beberapa hari.
Setelah ada pejabat yang positif Covid-19, kantor pusat UNS pun ditutup sementara selama beberapa hari. Selain itu, kantor pusat, auditorium, rumah dinas rektor UNS, serta beberapa tempat lain juga disemprot disinfektan. Beberapa fasilitas di UNS, yaitu arena olahraga, tempat ibadah, dan tempat umum lain, juga ditutup sementara.
”Kami mengambil kebijakan, selama beberapa hari, kantor pusat kami lockdown (karantina). Hanya orang-orang tertentu yang melayani kegiatan sangat vital yang ke kantor pusat. Saya sajajuga berpindah kantor sekarang,” ungkap Jamal.
72 pasien
Jamal menambahkan, hingga Selasa (21/7/2020) pagi, RS UNS merawat 72 pasien yang berkaitan dengan Covid-19. Dari 72 orang itu, 67 orang di antaranya merupakan pasien positif Covid-19. Sementara itu, lima pasien masih menunggu hasil tes PCR.
Menurut Jamal, para pasien itu ditempatkan di bangsal khusus perawatan pasien Covid-19 yang memiliki kapasitas 80 tempat tidur. ”Karena jumlahnya cukup banyak, para pasien itu ditempatkan di bangsal khusus Covid-19 di lantai tujuh dan lantai lima RS UNS dengan kapasitas 80 tempat tidur,” paparnya.
Jamal menyebut, UNS juga menyiapkan rumah singgah untuk menampung sivitas akademika UNS yang positif Covid-19 tetapi tidak mengalami gejala. ”Rumah singgah ini kami siapkan untuk merawat sivitas akademika UNS yang terkonfirmasi positif tanpa gejala,” katanya.
Jamal menjelaskan, rumah singgah yang disiapkan UNS itu memiliki kapasitas 60 tempat tidur. Lokasi rumah singgah di dekat RS UNS di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Nantinya, rumah singgah itu akan digunakan sebagai tempat karantina dan perawatan bagi sivitas akademika UNS yang positif Covid-19 tapi tanpa gejala klinis.
Jamal menambahkan, manajemen UNS juga menyiapkan tempat tinggal sementara bagi sivitas akademika yang sudah sembuh dari Covid-19, tetapi belum nyaman kembali ke rumah atau tempat indekos karena kondisi lingkungan kurang kondusif. Tempat tinggal sementara itu menggunakan hotel UNS Inn di kompleks Kampus UNS.
”Yang sembuh ini bisa kembali ke rumah masing-masing atau tempat kos. Tetapi seandainya ada sesuatu yang dianggap kurang kondusif, kami menyiapkan tempat di UNS Inn,” tutur Jamal.