Disebut Terbaik Tangani Covid-19, DIY Catatkan Rekor Kasus Baru
Beberapa hari setelah disebut sebagai provinsi dengan penanganan Covid-19 terbaik, jumlah kasus baru di Daerah Istimewa Yogyakarta melonjak. Jumlah kasus baru pada Minggu (19/7/2020) mencapai rekor tertinggi.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·5 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Meski Presiden Joko Widodo menyebut Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai provinsi terbaik dalam penanganan Covid-19, jumlah kasus baru di provinsi itu masih terus bertambah. Bahkan, pada Minggu (19/7/2020), jumlah kasus baru positif Covid-19 di DIY mencatatkan rekor tertinggi, yakni 16 kasus dalam sehari.
”Hasil pemeriksaan laboratorium dan terkonfirmasi positif pada hari ini tanggal 19 Juli 2020 terdapat tambahan 16 kasus positif sehingga total kasus positif Covid-19 di DIY menjadi 432 kasus,” kata juru bicara Pemerintah Daerah (Pemda) DIY untuk penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih, Minggu sore, di Yogyakarta.
Berty menjelaskan, di antara 16 pasien positif baru tersebut, satu di antaranya merupakan warga Kabupaten Sleman, DIY, yang tengah menjalani pendidikan tenaga kesehatan di salah satu rumah sakit. Pasien itu merupakan seorang laki-laki berusia 35 tahun dan tercatat sebagai Kasus 420 di DIY.
”Pasien itu sedang menjalani pendidikan tenaga kesehatan di salah satu rumah sakit. Penelusuran lebih lanjut masih dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman,” ujar Berty.
Sementara itu, lima pasien lainnya tercatat pernah memiliki riwayat perjalanan dari luar daerah. Satu orang tercatat pernah melakukan perjalanan ke Jakarta, satu orang pernah ke Riau, satu orang pernah ke Kalimantan Selatan, dan dua orang lainnya pernah bepergian ke Semarang, Jawa Tengah.
Di sisi lain, ada lima pasien yang dinyatakan positif Covid-19 sesudah melakukan kontak dengan warga yang mempunyai riwayat perjalanan dari daerah lain. Dari lima pasien itu, dua orang pernah kontak dengan saudara dari Surabaya, satu orang kontak dengan saudara dari Bogor, satu orang kontak dengan saudara dari Jakarta, dan satu pasien lain kontak dengan tamu dari Semarang dan Solo.
Selain itu, ada dua pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah berkontak dengan pasien positif sebelumnya. Ada juga satu pasien yang dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan pemeriksaan dari Dinkes Kabupaten Bantul, DIY, sementara satu pasien lain masih ditelusuri riwayat kontaknya.
Pada Minggu juga terdapat satu pasien positif Covid-19 yang meninggal, yakni seorang laki-laki berusia 73 tahun asal Bantul. Pasien yang tercatat sebagai Kasus 425 di DIY itu memiliki riwayat penyakit penyerta, yakni penyakit ginjal dan liver. Dengan adanya tambahan ini, total pasien positif Covid-19 di DIY yang meninggal sebanyak 12 orang.
Rekor
Jumlah kasus baru di DIY pada Minggu ini menjadi rekor karena tercatat sebagai yang tertinggi dalam sehari. Sebelumnya, rekor tertinggi kasus baru positif Covid-19 terjadi pada 7 Mei 2020. Pada hari itu, ada 15 kasus baru positif Covid-19 di DIY.
Rekor baru itu terjadi beberapa hari setelah Presiden Joko Widodo menyebut penanganan Covid-19 di DIY merupakan yang terbaik di Indonesia. Pernyataan itu disampaikan Presiden saat memberi arahan kepada para gubernur tentang penanganan Covid-19, Rabu (15/7/2020), di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
”Dalam penanganan Covid-19, dari seluruh parameter yang kita miliki, memang DIY yang paling baik,” kata Presiden Joko Widodo seperti terlihat dalam video yang diunggah akun Youtube milik Sekretariat Presiden.
Berty menyatakan, banyaknya kasus baru di DIY pada Minggu ini disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya adalah banyaknya jumlah spesimen dan jumlah orang yang diperiksa. Pada Minggu tercatat ada 1.165 spesimen dari 952 orang yang dilaporkan diperiksa di DIY.
Untuk ukuran DIY, jumlah pemeriksaan spesimen itu tergolong tinggi. Sebagai contoh, pada Sabtu (18/7/2020), ada 722 spesimen dari 624 orang yang diperiksa, sementara sehari sebelumnya hanya ada 352 spesimen dari 334 orang yang diperiksa.
Faktor lainnya adalah gencarnya proses penelusuran kasus dan pemeriksaan pelaku perjalanan yang dilakukan oleh petugas puskesmas dan dinkes kabupaten/kota. ”Salah satunya memang faktor peningkatan jumlah pemeriksaan, di samping penelusuran kasus serta pelaku perjalanan yang dilakukan oleh teman-teman puskesmas dan dinkes kabupaten/kota,” ungkap Berty.
Dia menambahkan, saat ini, seluruh puskesmas di DIY yang berjumlah 121 unit sudah bisa melakukan pengambilan spesimen dengan metode swab atau usap tenggorokan. Spesimen yang diambil dengan cara swab itu akan diperiksa di laboratorium dengan metode reaksi rantai polimerase (polymerase chain reaction/PCR). Pemeriksaan PCR itulah yang menentukan apakah seseorang positif Covid-19 atau tidak.
Berty memaparkan, setiap puskesmas di DIY saat ini sudah memiliki minimal satu tenaga kesehatan yang telah dilatih melakukan swab. Dengan demikian, pengambilan spesimen diharapkan bisa lebih cepat dilakukan dan jumlah tes PCR pun bisa diperbanyak.
”Masing-masing puskesmas minimal ada satu tenaga kesehatan yang telah dilatih cara pengambilan sampel Covid-19,” kata Berty.
Masing-masing puskesmas minimal ada satu tenaga kesehatan yang telah dilatih cara pengambilan sampel Covid-19. (Berty Murtiningsih)
Dalam kesempatan sebelumnya, Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan, upaya tracing atau penelusuran kontak terus dilakukan agar orang-orang yang terinfeksi Covid-19 di DIY bisa segera ditemukan. Selain itu, dinkes kabupaten/kota di DIY juga didorong melakukan screening atau penapisan secara lebih masif untuk mengidentifikasi orang-orang yang rentan tertular Covid-19.
Di sisi lain, Dinkes DIY juga berupaya untuk memperbanyak tes PCR di provinsi tersebut. Pembajun menyebut Dinkes DIY menargetkan jumlah spesimen yang diperiksa dengan metode PCR mencapai 1 persen dari total penduduk provinsi tersebut.
Berdasar data Badan Pusat Statistik DIY, jumlah penduduk DIY pada tahun 2019 diperkirakan sekitar 3,8 juta orang. Oleh karena itu, untuk memenuhi target pemeriksaan tersebut, minimal harus ada 38.000 spesimen yang diperiksa. Adapun hingga Jumat (17/7/2020), jumlah spesimen yang diperiksa di DIY sekitar 18.000.