Pasar Wage di Purwokerto Akan Ditutup Sementara untuk Sterilisasi
Tes usap tenggorokan massal di Banyumas mengonfirmasi 5 pedagang di Pasar Wage, Purwokerto, Jawa Tengah, positif Covid-19. Pasar akan ditutup secara total selama tiga hari untuk sterilisasi.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Sebanyak lima pedagang di Pasar Wage, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil uji usap atau swab tenggorokan. Pasar akan ditutup total selama tiga hari, mulai Selasa (14/7/2020) hingga Kamis (16/7/2020), untuk sterilisasi.
”Setiap pasar diambil sampel 50 orang dengan hasil lima terkonfirmasi positif untuk Pasar Wage dan satu terkonfirmasi positif di Pasar Manis,” kata Bupati Banyumas Achmad Husein, di Purwokerto, Minggu (12/7/2020) malam.
Husein menyebutkan, hingga kini sudah ada 1.095 orang yang dites usap dari target 4.000 orang. Dari 1.095 orang itu, 444 orang sudah diketahui hasilnya, yakni 18 orang positif. Mereka terdiri dari tenaga medis, satpol PP, dan pedagang di pasar.
”Kami ambil kebijakan Pasar Wage harus segera disterilisasi, disinfektan, penyisiran, dan pelacakan terhadap yang positif. Itu perlu waktu, akan ditutup mulai Selasa, Rabu, Kamis minggu ini,” katanya.
Adapun untuk Pasar Manis, kata Husein, tes usap akan digelar bagi semua pedagang. Jika dianggap perlu, Pasar Manis juga akan ditutup, tetapi menunggu proses sterilisasi Pasar Wage selesai.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas Yunianto menambahkan, pedagang yang terkonfirmasi positif sudah dievakuasi oleh dinas kesehatan. ”Kami akan menutup sementara selama tiga hari untuk kebersihan dan penyemprotan disinfektan. Kalau disemprot, orang dan dagangannya harus tidak ada,” kata Yunianto.
Kami akan menutup sementara selama tiga hari untuk kebersihan dan penyemprotan disinfektan.
Yunianto mengatakan, seluruh aktivitas baik di dalam pasar ataupun di sekitar jalan di kompleks Pasar Wage dihentikan total, meliputi Jalan Klenteng, Jalan MT Haryono, Jalan Jenderal Soedirman, serta Jalan Brigjen Katamso. Pihaknya berharap pedagang dan masyarakat memaklumi kondisi ini untuk kepentingan bersama.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto menyampaikan, mereka yang positif Covid-19 dan terkonfirmasi lewat tes usap merupakan orang tanpa gejala. ”Mereka adalah orang-orang yang sehat karena imunitasnya baik. Namun, jika menularkan kepada kelompok rentan, seperti orangtua atau bayi, akan berbahaya. Kelompok rentan inilah yang harus dilindungi,” tuturnya.
Sadiyanto meminta masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan rajin cuci tangan, bermasker, dan tidak berkerumun.
A Sri Budiyanto (44), salah satu pedagang bahan pokok di Pasar Wage, menyampaikan, meski berat hati harus tutup, pihaknya tetap mematuhi aturan pemerintah demi kebaikan bersama. ”Pada intinya kalau itu untuk kebaikan kita bersama, dari pedagang sebenarnya berat hati tutup tiga hari dari sisi ekonomi. Namun, kalau ini keputusan yang terbaik dari pemda, kami akan melaksanakan dengan baik,” katanya.
Budiyanto berharap sterilisasi bisa dilaksanakan dengan baik dan benar sehingga keamanan juga kenyamanan pedagang terjamin ketika pasar dibuka kembali.