Kalsel Kembali Rekrut Tenaga Kesehatan Khusus Penanganan Covid-19
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Badan Kepegawaian Daerah kembali merekrut tenaga kesehatan khusus penanganan Covid-19. Perekrutan dilakukan untuk menunjang pelayanan rumah sakit rujukan Covid-19 di Kalsel.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Badan Kepegawaian Daerah kembali merekrut tenaga kesehatan khusus penanganan Covid-19. Perekrutan dilakukan untuk menunjang pelayanan rumah sakit rujukan Covid-19 di saat tren kasusnya masih terus naik.
Sampai dengan Jumat (10/7/2020), di Kalsel masih terus terjadi penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Kasus positif saat ini berjumlah 3.990 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.547 orang dalam perawatan, 1.232 sembuh, dan 211 meninggal.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kalsel Sulkan mengatakan, perekrutan tenaga kesehatan khusus penanganan Covid-19 kembali dilakukan atas permintaan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalsel. ”Pada seleksi tahap kedua ini, kami membuka formasi untuk 60 orang,” katanya di Banjarmasin, Jumat.
Sebanyak 60 formasi itu terdiri dari 43 perawat ners, 4 perawat, 7 dokter umum, 5 dokter spesialis paru, dan 1 analis kesehatan. Tenaga kesehatan itu akan ditempatkan pada dua rumah sakit rujukan penanganan Covid-19, yaitu RSUD Ulin, Banjarmasin (59 orang) dan RSUD Ansari Saleh, Banjarmasin (1 orang). Pendaftaran dilakukan pada 7-9 Juli 2020.
Menurut Sulkan, masa tugas tenaga kesehatan khusus dalam rangka penanganan pandemi Covid-19 di lingkungan Pemprov Kalsel itu selama tiga bulan. Masa tugasnya dapat diperpanjang sesuai kebutuhan yang akan dituangkan dalam perjanjian kerja.
”Sama seperti tenaga khusus yang direkrut sebelumnya, para tenaga kesehatan khusus kali ini juga akan diberikan gaji dan insentif serta jaminan BPJS sesuai ketentuan. Mereka akan dikontrak per tiga bulan sampai pandemi selesai,” ujarnya.
Mereka akan dikontrak per tiga bulan sampai pandemi selesai.
Pada Mei lalu, Pemprov Kalsel melalui BKD Kalsel juga merekrut tenaga khusus penanganan pandemi Covid-19. Pada seleksi tahap pertama, BKD membuka formasi untuk 136 orang. Formasinya terdiri dari tenaga kesehatan dan tenaga penunjang lain, seperti petugas keamanan dan petugas pemakaman.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Muhammad Muslim, yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel, mengatakan, peranan tenaga kesehatan dalam penanganan Covid-19 sangat vital. Saat ini, upaya perawatan yang dilakukan di rumah sakit ataupun karantina khusus telah menghasilkan banyak pasien Covid-19 yang sembuh.
”Dari 2.547 orang positif Covid-19 yang saat ini dalam perawatan, sebanyak 327 orang di antaranya harus dirawat di rumah sakit. Selebihnya dirawat di dalam karantina khusus dan isolasi mandiri,” katanya.
Menurut Muslim, perawatan pasien Covid-19 terdistribusi di sejumlah rumah sakit pemerintah maupun swasta, antara lain di RSUD Ulin, Banjarmasin (85 orang), RSUD Hadji Boejasin, Pelaihari (54 orang), RSUD Ansari Saleh, Banjarmasin (53 orang), RSUD Sultan Suriansyah, Banjarmasin (24 orang), RS Sari Mulia, Banjarmasin (13 orang), dan Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin (11 orang).
Direktur RSUD Ansari Saleh Izaak Zoelkarnain Akbar mengatakan, tambahan tenaga kesehatan dari BKD Kalsel sangat membantu penanganan pasien Covid-19. Pada tahap pertama, RSUD Ansari Saleh mendapat tambahan tenaga kesehatan sebanyak 40 orang.
”Semula, tenaga kesehatan kami tidak cukup karena harus bekerja dengan sistem rotasi atau rolling. Setelah bertugas di ruang isolasi Covid-19 selama dua minggu, mereka harus istirahat dua minggu dan diganti dengan yang lain. Cara itu untuk meminimalkan tenaga kesehatan terpapar Covid-19,” katanya.