Danau Tambing di TN Lore Lindu Bakal Segera Dibuka
Wisata alam Danau Tambing di TN Lore Lindu, Sulteng, bakal segera dibuka dengan sejumlah pengetatan aturan terkait Covid-19. Normal baru diharapkan dapat mengantar kawasan ini menuju wisata konservasi yang lebih baik.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·2 menit baca
PALU, KOMPAS — Wisata alam Danau Tambing di Taman Nasional Lore Lindu, Sulawesi Tengah, bakal segera dibuka dengan sejumlah pengetatan aturan terkait Covid-19. Era normal baru diharapkan dapat mengantar kawasan ini menuju wisata konservasi yang lebih baik.
Aktivitas wisata di Taman Nasional (TN) Lore Lindu ditutup akhir Maret 2020 untuk mengantisipasi penularan wabah Covid-19. Akibatnya, wisatawan tidak bisa menyambangi obyek wisata favorit, Danau Tambing di Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, Poso. Danau ini berjarak 110 kilometer dari Palu, ibu kota Sulteng.
Di pinggir danau, pengunjung biasanya menggelar tenda untuk bermalam, menikmati kicauan burung, hingga melihat awan yang menyelimuti permukaan danau pada pagi hari. Luas lahan untuk berkemah sekitar 1 hektar di sisi barat danau. Sebelum pandemi, pengunjung kawasan ini mencapai 1.000 orang pada akhir pekan. Pengelola mengutip karcis masuk Rp 5.000 per orang.
Kepala Balai Besar TN Lore Lindu Jusman menyampaikan, obyek wisata di kawasan tersebut kemungkinan besar di buka awal Juli, termasuk Danau Tambing. Namun, kepastiannya masih menunggu Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta rekomendasi dari Gugus Tugas Covid-19 Sulteng.
”Untuk awal-awal pembukaan obyek wisata, kami akan menetapkan aturan ketat dengan pembatasan jumlah pengunjung. Aturan lainnya, tak ada lagi hura-hura bermain gitar dengan membunyikan sound system.Semua orang wajib mengenakan masker di kawasan Danau Tambing,”tutur Jusman di Palu, Sulteng, Senin (29/6/2020).
Pembatasan jumlah pengunjung tersebut sekitar 10-30 persen dari kapasitas normal selama ini per hari. Artinya, maksimal pengunjungnya 300 orang untuk setiap hari. Evaluasi akan terus dilakukan sampai maksimal pengunjung 500 orang per hari di era normal baru. Karena pengujung di Danau Tambing pada umumnya berkemah, jarak antara tenda juga akan diatur minimal 2 meter.
Terkait waktu pasti dibukanya obyek wisata, Kepala Bidang Teknis Konservasi Balai Besar TN Lore Lindu Wintoko menyatakan belum bisa memastikan hal itu. ”Saat ini kami sedang mempersiapkan standar operasi prosedurnya di lapangan,” katanya.
Amar Sakti (29), pemerhati wisata alam di Sulteng, berharap era normal baru dimanfaatkan pengelola obyek wisata untuk menata arah pengembangan wisata alam di Danau Tambing. Karena statusnya berada di kawasan konservasi, wisatanya harus tanpa hura-hura. Ia melanjutkan, sudah saatnya Danau Tambing dikemas sebagai bagian dari wisata edukasi memperkenalkan jenis flora dan fauna di sekitarnya.
Kawasan sekitar Danau Tambing merupakan habitat bagi tumbuhan endemik, antara lain pohon leda (Eucalyptus deglupta) dan kantong semar (Nepenthes sp). Selain itu, daerah itu juga menjadi tempat favorit berbagai jenis burung endemik, seperti rangkong sulawesi (Aceros cassidix).