Kembali Dibuka, Wisata Lembang Batasi Pengunjung Hanya 30 Persen
Setelah hampir tiga bulan ditutup akibat pandemi Covid-19, tempat wisata di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, kembali dibuka. Pengelola wisata menerapkan protokol kesehatan dan membatasi pengunjung.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
NGAMPRAH, KOMPAS — Setelah hampir tiga bulan ditutup akibat pandemi Covid-19, destinasi wisata di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, kembali dibuka. Pengelola wisata menerapkan protokol kesehatan dan membatasi pengunjung hanya 30 persen dari kapasitas maksimal.
Jam operasional tempat wisata pun dibatasi, yakni pukul 09.00-18.00. Durasi ini berkurang empat jam dibandingkan waktu operasional pada kondisi normal, yaitu pukul 08.00-21.00.
”Selain itu, pengunjung juga hanya dari Jabar. Meskipun ada beberapa pembatasan, kami memahami karena ini demi kebaikan bersama untuk mencegah penularan Covid-19,” ujar General Manager Farm House Susu Lembang Wawan Gunawan, Minggu (14/6/2020).
Di tempat wisata ini, protokol kesehatan diterapkan sejak di pintu masuk. Sejumlah petugas dengan mengenakan sarung tangan dan pelindung wajah ditempatkan di dekat mesin parkir untuk mengambil karcis bagi pengunjung. Tujuannya agar pengunjung tidak menyentuh tombol mesin parkir.
Setelah itu, petugas lainnya mengukur suhu tubuh pengunjung. Batas maksimal suhu tubuh yang diperbolehkan masuk adalah 37,5 derajat celsius. ”Jika di atas batas itu, pengunjung diminta beristirahat sejenak di posko penanganan Covid-19. Setelah lima menit, suhunya akan diukur lagi,” ujarnya.
Pengunjung juga diwajibkan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir di wastafel yang telah disediakan. Sejumlah petugas pun mengingatkan wisatawan agar tidak berkerumun.
Wawan mengatakan, tempat wisata itu berkapasitas 3.000-4.000 orang. Namun, dengan kebijakan pembatasan 30 persen tersebut, pihaknya hanya dapat menerima maksimal 1.000 pengunjung.
Farm House Susu Lembang kembali dibuka sejak Sabtu (13/6/2020) dengan kunjungan 300 orang. Sementara pada Minggu, jumlahnya lebih dari 400 pengunjung. Sejumlah wisatawan pun mengapresiasi penerapan protokol kesehatan di tempat wisata itu.
Salah satu yang mengapresiasi adalah Iqbal (37), pengunjung asal Kabupaten Subang. ”Walaupun masyarakat butuh berwisata agar tidak jenuh, protokol kesehatan tetap harus diutamakan. Jadi, sudah tepat jumlah pengunjung dibatasi,” ujarnya.
Dibukanya kembali tempat wisata di Lembang membuat beberapa jalan di kawasan itu, seperti Jalan Raya Lembang dan Jalan Grand Hotel, mulai ramai. Namun, masih terdapat pengguna jalan dan warga yang tidak menggunakan masker.
Seharusnya bisa saling menjaga untuk mencegah penyebaran virus korona.
Hal ini disayangkan sejumlah pengunjung karena khawatir tertular Covid-19. ”Meskipun sudah masuk normal baru, syarat memakai masker enggak boleh diabaikan. Seharusnya bisa saling menjaga untuk mencegah penyebaran virus korona,” ujar Rafli (29), pengunjung asal Kota Bandung.
Kabupaten Bandung Barat merupakan satu dari 17 daerah di Jabar yang termasuk zona biru dan diizinkan menerapkan adaptasi kebiasaan baru (AKB). Namun, status ini tetap perlu diwaspadai karena penularan Covid-19 masih berpotensi terjadi.
Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar atau Pikobar, yang diperbaharui pada Minggu pukul 19.44, kasus positif di Bandung Barat berjumlah 57 orang. Sejumlah 20 orang sembuh dan tiga orang meninggal.
Meskipun sudah memasuki AKB, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengingatkan kepala daerah agar berhati-hati dalam membuka sektor pariwisata. Dia menyarankan pemerintah kabupaten/kota terlebih dahulu membuka wisata luar ruangan.
”Penularan gelombang kedua di Korea Selatan lahir dari sektor pariwisata dalam ruangan, seperti bar dan klub malam. Ini harus diwaspadai,” ujarnya.