Kasus Positif Meningkat Tajam, Tenaga Kesehatan di Sumut Diminta Waspada
Tenaga kesehatan di Sumatera Utara diminta menerapkan protokol kesehatan yang ketat mengingat kasus baru Covid-19 yang meningkat tajam. Tujuh perawat di RSUP H Adam Malik, Medan, positif Covid-19.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
KOMPAS/NIKSON SINAGA
Tes cepat Covid-19 dilakukan terhadap pegawai kantor kecamatan dan kelurahan Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu (3/6/2020). Penyelidikan epidemiologi ditingkatkan sebelum memasuki normal baru.
MEDAN, KOMPAS — Tenaga kesehatan di Sumatera Utara diminta menerapkan protokol kesehatan yang ketat mengingat kasus baru Covid-19 meningkat tajam. Terjadi peningkatan kasus Covid-19 lebih dua kali lipat selama kurang dari dua minggu, termasuk tujuh perawat di Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik, Medan.
Sabtu (13/6/2020), sebanyak sembilan kabupaten/kota di Sumut mencatat 94 kasus positif baru sehingga membuat total kasus positif menjadi 862. Kasus baru yang masif itu membuat Sumut berada di posisi kelima secara nasional dalam kenaikan jumlah kasus pada Sabtu ini. Padahal, pada 1 Juni, tercatat kasus positif di Sumut sebanyak 417 kasus.
”Dugaan kami, perawat di RSUP H Adam Malik terinfeksi dari orang tanpa gejala. Mereka tidak melayani pasien Covid-19 secara langsung,” ujar Kepala Sub-Bagian Humas RSUP H Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak, Sabtu.
Dugaan kami, perawat di RSUP H Adam Malik terinfeksi dari orang tanpa gejala.
Rosario mengatakan, tujuh perawat itu saat ini menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit tersebut. Para perawat yang semuanya merupakan perempuan itu sebelumnya bekerja di ruang operasi.
KOMPAS/NIKSON SINAGA
Perawat beraktivitas di ruang isolasi RSUP H Adam Malik di Medan, Sumatera Utara, Selasa (3/3/2020).
Menurut Rosario, mereka menerapkan protokol kesehatan yang ketat di rumah sakit. Pasien positif dirawat di ruang isolasi dengan tenaga kesehatan yang memakai alat pelindung diri lengkap. Semua pasien, pendamping, dan tenaga kesehatan di kompleks rumah sakit wajib memakai masker dan menjaga jarak.
Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Medan Edwin Effendi mengatakan, salah satu prioritas mereka saat ini memutus rantai penularan di fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit dan puskesmas.
Selama pandemi ini, sejumlah fasilitas kesehatan menjadi salah satu tempat penularan yang sangat rawan di Medan. Tiga puskesmas pun ditutup dan dialihkan pengoperasiannya karena terdapat penularan Covid 19, yakni Puskesmas Selayang II, Puskesmas Medan Sunggal, dan Puskesmas Kota Matsum. Penularan lokal kepada masyarakat sekitar pun sebelumnya sudah terjadi di Puskesmas Selayang II Medan.
Edwin mengatakan, mempersiapkan layanan kesehatan merupakan syarat memasuki masa normal baru. Layanan kesehatan harus memadai, yakni mempunyai tenaga kesehatan yang dilengkapi alat pelindung diri, ruang isolasi, dan ventilator.
Aspek lain yang harus dipenuhi untuk memasuki masa normal baru adalah penurunan jumlah kasus, peningkatan pemeriksaan spesimen, penurunan mobilitas penduduk, dan penelusuran kontak dari setiap kasus positif.
”Saat ini, kami melakukan tes cepat massal pegawai pemerintahan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, pasar tradisional, pasar ritel, dan daerah dengan kasus penularan lokal yang tinggi,” kata Edwin.
KOMPAS/NIKSON SINAGA
Arus lalu lintas tampak padat di Jalan Sutomo, Medan, Sumatera Utara, Senin (8/6/2020). Meskipun kasus baru Covid-19 semakin tinggi dalam sepekan terakhir, sejumlah tempat publik di Medan semakin ramai.
Edwin mengatakan, penularan lokal paling tinggi di Medan saat ini terjadi di dua kecamatan, yakni Medan Denai dan Medan Area. Pemkot Medan pun kini melakukan tes cepat di daerah itu. Warga yang reaktif tes cepat langsung mengikuti uji reaksi berantai polimerase (PCR).
Menurut data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, selain jumlah kasus positif Covid-19 di Sumut bertambah 94 menjadi 862 kasus, pasien positif yang meninggal juga bertambah dua orang menjadi 60 orang.
Penambahan kasus baru kini tidak hanya terjadi di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, yang selama ini menjadi daerah dengan kasus Covid-19 tertinggi, tetapi juga meluas ke daerah-daerah lain, yakni Simalungun, Pematangsiantar, Serdang Bedagai, Binjai, Langkat, Asahan, Tapanuli Utara.