Setelah Lebaran, Penularan Baru Covid-19 Meningkat di Sumut
Penularan Covid-19 terus meningkat di Sumatera Utara setelah Lebaran. Jumlah kasus positif Covid-19 di Sumut saat ini mencapai 680 kasus, bertambah 263 kasus baru sejak 1 Juni. Daerah baru yang terinfeksi juga meluas.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Penularan Covid-19 terus meningkat di Sumatera Utara setelah Lebaran. Jumlah kasus positif Covid-19 di Sumut saat ini mencapai 680 kasus, bertambah 263 kasus baru sejak 1 Juni. Daerah yang mencatat kasus positif di Sumut pun kini mencapai 20 kabupaten/kota, bertambah tiga daerah, yakni Padang Lawas Utara, Labuhanbatu Selatan, dan Mandailing Natal.
”Peningkatan kasus baru yang cukup signifikan selama Juni ini menunjukkan upaya memutus rantai penularan yang dilakukan pemerintah belum maksimal. Padahal, dana yang digunakan cukup besar,” kata Ketua Panitia Khusus Covid-19 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara Akbar Himawan Buchari, Kamis (11/6/2020).
Himawan pun meminta agar pemerintah meningkatkan upaya memutus rantai penularan Covid-19. Ia menyesalkan, saat ini beberapa tempat publik, seperti pasar tradisional, pasar ritel, dan arus lalu lintas di Kota Medan, sudah mulai ramai. Hal itu seharusnya bisa dicegah karena penularan Covid-19 saat ini justru sangat tinggi.
Pantauan Kompas, sejumlah pasar tradisional, seperti Pasar Sambu, Pusat Pasar, Pasar Petisah, dan Pasar Pringgan, sudah dipenuhi pembeli. Pusat perbelanjaan, seperti Plaza Medan Fair, Mall Centre Point, dan Manhattan Times Square, juga mulai beroperasi.
Protokol kesehatan, seperti kewajiban memakai masker, menjaga jarak, dan pemeriksaan suhu tubuh, tidak sepenuhnya diterapkan di tempat-tempat publik di Medan. Pembagian bantuan sosial tunai di Kantor Pos Medan juga menciptakan keramaian. Ratusan orang mengantre dengan berbaris sangat rapat satu dengan lainnya.
Arus lalu lintas di pusat kota juga sudah sangat padat. Saat jam berangkat dan pulang kerja, kendaraan memenuhi sejumlah ruas jalan di Medan. Sepeda motor pun tampak mendominasi di jalan raya. Angkutan kota minibus juga beroperasi tanpa protokol kesehatan yang memadai.
Kota Medan belum memasuki masa normal baru. (Akhyar Nasution)
Himawan mengatakan, masyarakat harus menyadari bahwa kondisi Kota Medan saat ini belum pada kondisi siap memasuki normal baru. Karena itu, ia meminta masyarakat harus tetap waspada dan disiplin menaati protokol kesehatan. ”Pemerintah juga harus menyusun dan mengawasi protokol kesehatan di pasar tradisional, angkutan umum, dan tempat publik lainnya,” katanya.
Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan, mereka terus menyosialisasikan kepada masyarakat agar disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Namun, protokol kesehatan itu belum bisa sepenuhnya dilaksanakan di tengah masyarakat.
”Kami ingatkan hingga saat ini Kota Medan belum memasuki masa normal baru. Saat ini Medan masih terus membangun infrastruktur menuju normal baru. Kultur masyarakat untuk hidup dalam budaya normal baru juga masih harus terus dibangun,” kata Akhyar.
Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut Aris Yudhariansyah mengatakan, data menunjukkan penularan baru masih terus terjadi di tengah masyarakat. Ia meminta masyarakat tetap waspada. Pemerintah melakukan upaya pemutusan rantai penularan dengan penerapan protokol kesehatan dan memperbanyak pengujian spesimen.