Angka reproduksi efektif virus korona jenis baru atau Covid-19 di Provinsi Papua kembali meningkat di atas angka 1. Hal ini dipicu tingginya kasus pasien positif virus korona dalam sepekan terakhir.
Oleh
FABIO COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Angka reproduksi efektif virus korona jenis baru atau Covid-19 di Papua kembali meningkat setelah sepekan lalu menurun. Saat ini angka reproduksi naik dari 0,93 menjadi 1,15.
”Dari hasil perhitungan satgas terdapat 285 kasus positif Covid-19 dalam sepekan. Tingginya angka kasus pasien positif itu menyebabkan nilai reproduksi efektif (Rt) meningkat,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Virus Korona Provinsi Papua Silwanus Sumule di Jayapura, Senin (8/6/2020).
”Sebelumnya angka reproduksi efektif kita pada 2 Juni adalah 0,93. Pada 6 Juni angka reproduksi pun meningkat menjadi 1,15,” kata Silwanus.
Menurut dia, masih terjadi penambahan kasus positif Covid-19 di Papua karena kerja keras tim surveilans dalam menemukan orang yang terindikasi terpapar virus tersebut. Pada Senin ini terdapat penambahan 15 kasus positif Covid-19 di Papua. Tambahan kasus positif itu ada di Kabupaten Mimika sebanyak 10 orang dan Kabupaten Jayapura 5 orang.
Adapun jumlah akumulasi kasus pasien positif Covid-19 di Papua telah mencapai 1.080 orang dengan rincian 766 orang dalam perawatan, 300 orang sembuh, dan 14 orang meninggal. Jumlah pasien dalam pengawasan sebanyak 784 orang dan orang dalam pemantauan mencapai 3.035 warga.
”Terdapat 10 orang di Kabupaten Mimika yang sembuh hari ini. Total pasien di Papua yang sembuh dari virus ini mencapai 300 orang. Kami menyampaikan penghargaan tertinggi bagi seluruh tenaga kesehatan yang berkorban tenaga dan nyawa untuk menghadapi Covid-19,” ujar Silwanus.
Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal mengatakan, saat ini Papua mulai memasuki titik puncak kasus Covid-19. Warga Papua diimbau akan disiplin dalam melakukan protokol kesehatan saat beraktivitas. Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Pemprov Papua akan kembali melaksanakan rapat evaluasi pembatasan sosial diperluas dan diperketat dalam 12 hari mendatang.
Saat ini Papua mulai memasuki titik puncak kasus Covid-19.
”Apabila dalam hasil evaluasi reproduksi Covid-19 telah turun di bawah angka 1, kami baru mulai menerapkan kenormalan baru di seluruh Papua. Kami berharap masyarakat turut membantu pemerintah dengan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat,” kata Klemen.
Sampel menumpuk
Pemeriksaan sampel usap (swab) tenggorokan pasien dari Kota Jayapura belum optimal. Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari mengungkapkan, sekitar 200 sampel dari Kota Jayapura belum diperiksa hingga kini. Ia berharap Pemerintah Provinsi Papua dan pemerintah pusat dapat memberikan bantuan alat catridge untuk digunakan pada fasilitas tes cepat molekuler (TCM).
TCM adalah fasilitas untuk memeriksa sampel penyakit tuberkulosis. Dengan tambahan catridge, TCM dapat digunakan untuk pemeriksaan polymerase chain reaction atau PCR untuk pasien Covid-19. ”Kami memiliki tiga unit fasilitas TCM di Kota Jayapura. Dengan bantuan catridge, tim kami dapat membantu Pemprov Papua untuk memeriksa sampel swab,” kata Sri.
Silwanus mengaku, terdapat 900 sampel uji usap tenggorokan yang belum diperiksa di laboratorium Kesehatan Daerah Papua dan laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua. Hal ini karena keterbatasan tenaga dan sarana penunjang seperti reagen.
”Saat ini kami masih fokus untuk menyalurkan alat catridge ke daerah-daerah yang jauh dan minim akses transportasi udara. Sementara di Kota Jayapura sudah terdapat dua laboratorium untuk pemeriksaan PCR,” kata Silwanus.