NTT Targetkan Normal Baru 15 Juni, Prioritas Sektor Pariwisata
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mempersiapkan normal baru yang akan diberlakukan 15 Juni 2020. Sektor pariwisata menjadi salah satu prioritas untuk pemberlakuan normal baru di tengah pandemi Covid-19.
Oleh
Kornelis Kewa Ama
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mempersiapkan normal baru yang akan diberlakukan 15 Juni 2020. Sektor pariwisata menjadi salah satu prioritas untuk pemberlakuan normal baru di tengah pandemi Covid-19.
Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah NTT Marius Ardu Jelamu mengatakan, Gubernur Viktor Laiskodat memerintahkan para unsur pimpinan organisasi perangkat daerah di pemprov serta bupati dan wali kota agar menyiapkan agenda normal baru yang akan berlaku 15 Juni 2020.
”Perhubungan udara, laut, dan darat termasuk perbatasan RI-Timor Leste pun akan dibuka. Demikian pula sektor pariwisata, kegiatan peribadatan masing-masing agama. Sektor pendidikan akan menjalankan normal baru, Juli 2020, setelah ada agenda atau tata cara menjalankan normal baru tingkat SMA, SMP, dan SD,” kata Jelamu di Kupang, Rabu (27/5/2020).
Saat normal baru diberlakukan, masyarakat diimbau menaati protokol pencegahan Covid-19, seperti mengenakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan selalu mencuci tangan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Daerah NTT Lucky Koli, dalam rapat virtual tentang pariwisata NTT, mendukung langkah gubernur yang akan segera memberlakukan normal baru. Selama hampir tiga bulan pencegahan Covid-19 dengan program tinggal di rumah, bekerja dari rumah, penutupan penerbangan, kapal laut, dan transportasi darat, perekonomian NTT dinilai lumpuh.
”Sektor pariwisata misalnya sejumlah hotel dan restoran ditutup. Hasil pertanian, peternakan, dan perikanan masyarakat tidak terserap di hotel-hotel dan restoran itu. Jika ini dibiarkan, kemiskinan di NTT bakal turun ke titik nadir. Mau tidak mau, suka tidak suka kita harus bangkit dengan segala kekuatan dan kemampuan yang kita miliki, tentu sambil mengikuti protap kesehatan yang ada,” kata Lucky.
Guna menarik wisatawan, pengelola destinasi wisata seperti Labuan Bajo memberikan insentif khusus bagi pengunjung. Selain itu, akan digelar pesta budaya di Labuan Bajo dan sejumlah destinasi lain.
Kepala Dinas Pariwisat NTT I Wayan Dharmawan mengatakan, semua destinasi wisata di NTT segera dibuka. Persiapan-persiapan di setiap destinasi sedang dilakukan agar wisatawan tidak menyebarkan Covid-19 bagi masyarakat sekitar lokasi destinasi yang dikunjungi.
Untuk itu, dinas pariwisata provinsi dan kabupaten/kota memastikan semua destinasi itu aman bagi para wisatawan dan warga. Setiap penanggung jawab destinasi wajib menerapkan prosedur tetap kesehatan bagi semua wisatawan yang datang.
Wayan mengatakan, pada tahap awal, Pemprov NTT akan mengaktifkan tujuh destinasi wisata di NTT yang ditangani Pemprov. Destinasi wisata itu meliputi Kampong Raja Prailiu di Sumba Timur, Pantai Walwol di Alor, Pulau 1000 di Rote Ndao, Fatumnasi di Timor Tengah Selatan, Lamalera di Lembata, Gunung Fatuleu di Kabupaten Kupang, dan wisata Teluk Maumere di Sikka.
Tujuh destinasi itu disiapkan sesuai protap kesehatan, yakni disiapkan tenaga kesehatan dan alat-alat tes kesehatan Covid-19. Tujuh destinasi ini akan beroperasi 15 Juni dan dijadikan percontohan untuk destinasi wisata lain di NTT.
Sementara Shana Fatina dari Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores mengatakan, pihaknya sedang mengumpulkan sejumlah informasi dan data terkait pembukaan kembali Labuan Bajo bagi wisatawan.
”Labuan Bajo siap menerima wisatawan dengan protap kesehatan demi kebaikan semua pihak, yakni wisatawan, pengelola atau pelaku usaha wisata, dan masyarakat. Setiap wisatawan wajib melakukan pendaftaran atau didata secara online sehingga mudah dilakukan tracing jika yang bersangkutan positif Covid-19,” kata Shana.