Kabupaten Waropen menjadi daerah ke-13 yang ditemukan kasus positif virus korona baru penyebab Covid-19 di Provinsi Papua hingga Minggu ini. Diduga penyebaran virus melalui jalur pelayaran tradisional antardaerah.
Oleh
FABIO COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Penyebaran virus korona jenis baru penyebab penyakit Covid-19 terus meluas hingga 13 daerah. Terjadi penambahan satu kasus di Kabupaten Waropen pada Senin (25/5/2020).
Hal ini disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Virus Korona Provinsi Papua Silwanus Sumule di Jayapura, Senin sore.
Silwanus memaparkan, terjadinya penambahan satu kasus positif di Waropen berdasarkan hasil pemeriksaan alat tes cepat molekuler oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Kepulauan Yapen.
Kami meminta seluruh kepala daerah di kawasan Saireri untuk mengawasi pergerakan warga melalui pelayaran tradisional. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya penularan Covid-19. (Silwanus)
Total 12 kabupaten dan 1 kota di Papua yang telah ditemukan kasus positif Covid-19, yakni Kota Jayapura, Mimika, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Keerom, Kabupaten Nabire, Kabupaten Merauke, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Supiori, dan Kabupaten Waropen.
Adapun terjadi penambahan delapan kasus positif Covid-19 di Papua pada Senin (25/5/2020). Selain di Waropen, terjadi penambahan enam kasus positif di Mimika dan satu kasus di Kota Jayapura.
”Dari hasil penelusuran, ternyata satu pasien positif di Waropen telah berkontak dengan 82 orang. Saat ini 82 orang tersebut berstatus orang dalam pemantauan,” kata Silwanus.
Ia menuturkan, penyebaran Covid-19 di Waropen diduga karena masih ada pelayaran tradisional di perairan kawasan wilayah adat Saireri. Kawasan itu meliputi Biak Numfor, Supiori, Waropen, dan Kepulauan Yapen.
”Kami meminta seluruh kepala daerah di kawasan Saireri untuk mengawasi pergerakan warga melalui pelayaran tradisional. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya penularan Covid-19,” kata Silwanus.
Ia menambahkan, jumlah akumulasi kasus positif Covid-19 di Papua mencapai 637 orang dengan rincian, 448 orang dalam perawatan, 178 orang sembuh, dan 11 orang meninggal dunia.
”Jumlah kasus positif Covid-19 di Papua terus meningkat. Namun, kami bersyukur 23 pasien sembuh pada Senin ini. Semoga seluruh tenaga kesehatan yang menangani Covid-19 di Papua tetap semangat dan kondisinya sehat selalu,” tambah Silwanus.
Belum optimal
Ketua Harian Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Virus Korona Provinsi Papua Welliam Manderi mengungkapkan, pihaknya menemukan belum optimalnya pembatasan sosial saat perayaan Idul Fitri 1441 Hijriah di Jayapura. Hal ini menyebabkan penyebaran virus korona jenis baru atau Covid 19 di daerah tersebut masih rawan terjadi.
Diketahui Kota Jayapura merupakan daerah dengan angka pasien positif dan kematian akibat Covid-19 yang tertinggi dari 13 daerah hingga Senin ini.
Berdasarkan data Satgas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Virus Korona Provinsi Papua, terdapat 266 kasus positif Covid-19 di Kota Jayapura. Enam warga Kota Jayapura meninggal akibat Covid-19.
”Dari hasil pantauan di lapangan, masih ada warga yang melaksanakan shalat Id secara bersama-sama. Selain itu, warga mengelar acara silaturahmi di rumahnya dan dihadiri banyak warga,” ungkap Welliam.
Ia menuturkan, belum disiplinnya warga melaksanakan pembatasan sosial dapat menjadi pusat penyebaran Covid-19 yang baru di Kota Jayapura setelah perayaan Lebaran.
”Seharusnya warga mematuhi imbauan Majelis Ulama Indonesia Provinsi Papua yang meminta warga shalat Id di rumah masing-masing,” kata Welliam.