Delapan Juta Keluarga Ditargetkan Terima Bansos Tunai Selambatnya Sabtu Besok
Menteri Sosial menargetkan penyaluran bantuan sosial tunai kepada delapan juta keluarga rampung Sabtu besok. Saat ini, telah tersalurkan sekitar lima juta keluarga.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS - Pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial mempercepat penyaluran bantuan sosial tunai atau BST. Hingga Kamis (21/5/2020), Kemensos telah menyalurkan bantuan tersebut pada sekitar 5 juta penerima dan ditargetkan selesai pada Sabtu (23/5/2020). Total terdapat delapan juta keluarga jadi target penerima bantuan.
"Kami turun langsung karena targetnya cukup tinggi. Dari total sekitar delapan juta KK (keluarga), harus tersalurkan sampai Sabtu. Saat ini sudah mendekati lima juta KK," kata Menteri Sosial Juliari P Batubara, di Kantor Pos Regional 6, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis.
BST, berupa uang sebesar Rp 600.000 per bulan per keluarga, merupakan bantuan sosial khusus bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Bantuan tersebut disalurkan Kemensos sebanyak tiga kali yakni bulan April, Mei, dan Juni 2020.
Selain Kota Semarang, Juliari juga meninjau langsung penyaluran BST di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang dan Kota Solo. Adapun penerima BST di Kota Semarang yakni 94.803 keluarga, Ambarawa 45.778 keluarga, dan Kota Solo 55.435 keluarga.
Dengan menggandeng PT Pos Indonesia, Juliari memastikan BST terus mengalir. "Tak hanya di kantor pos, tetapi juga kelurahan. Saya sudah bilang dengan pak Dirut PT Pos agar kerja sampai malam. Ini agar bisa digunakan penerima untuk keperluan Lebaran," lanjutnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mendorong agar penyaluran bansos benar-benar dipercepat selama lima hari menjelang Lebaran. Ia meminta BST, paket sembako, dan bantuan langsung tunai desa prosesnya dipermudah dan disederhanakan. (Kompas, 19/5/2020)
Saya sudah bilang dengan pak Dirut PT Pos agar kerja sampai malam. Ini agar bisa digunakan penerima untuk keperluan Lebaran. (Juliari Batubara-Mensos)
Juliari awalnya merekomendasikan agar yang telah menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tak menerima lagi BST. Namun, penerapannya sulit karena menyangkut jutaan orang. Meski demikian, pihaknya tetap akan merapikan data penerima bansos.
Dari pantauan, penyaluran BST di Kantor Pos Regional 6 Kota Semarang, Kamis, berjalan relatif tertib. Kursi yang disediakan untuk menunggu juga diatur kursi berjarak mengacu protokol pencegahan Covid-19. Setelah dipanggil, penerima dicek suhu tubuh dan diberi cairan antiseptik. Dokumen lalu diverifikasi oleh petugas. Apabila dinyatakan terverifikasi, BST lalu diserahkan.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menuturkan, sepanjang Mei 2020, terdapat 339.000 bantuan yang disalurkan di kota itu. Itu terdiri dari bantuan Presiden, Kemensos (reguler dan BST), Pemprov Jateng, serta Pemkot Semarang. Di Kota Semarang sendiri terdapat 531.000 keluarga.
"Artinya, separuhnya lebih mendapat bantuan. Untuk bantuan dari Presiden, Provinsi Jateng, dan dari APBD Kota Seamarang sudah disalurkan. Sementara 94.000 BST dari Kemensos, tadi ditargetkan PT Pos bisa selesai Jumat. Jadi minggu ini selesai," kata Hendrar.
Hendrar juga meminta masyarakat untuk tidak berebut demi mendapat bantuan ganda. Oleh karena itu, masyarakat pun diminta ikut mengawasi. Apabila ada yang melihat keluarga menerima dua bantuan, agar diingatkan agar dialihkan kepada yang belum menerima.
Agus Julianto (35), warga Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, mengatakan, sebelum mendapat BST, ia mendapat paket sembako dari Pemkot Semarang. "Namun, saat ada kelebihan, kami saling berbagi di lingkungan," kata kuli bangunan itu.
Warga Jomblang lainnya, Riyanti (48) menuturkan, BST akan digunakannya untuk tambahan menutupi kebutuhan sehari-hari. Petugas kebersihan di salah satu sekolah swasta itu khawatir, apabila suatu saat gajinya dipotong, terlebih saat ini siswa masih belajar dari rumah.