Jumlah Tahanan Polresta Jayapura Positif Covid-19 Bertambah
Penyebaran Covid-19 di Rumah Tahanan Polresta Jayapura terus bertambah pada Minggu ini. Semua tahanan telah diambil sampel swab-nya untuk pemeriksaan PCR.
Oleh
FABIO COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Jumlah tahanan di Markas Polresta Jayapura, Papua, yang positif Covid-19 bertambah delapan orang menjadi total 19 orang pada Minggu (17/5/2020). Para tahanan tersebut diisolasi di sejumlah rumah sakit. Pemeriksaan terhadap tahanan lain pun disiapkan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari, ketika dikonfirmasi via telepon pada Minggu sore, membenarkan informasi tersebut. Ia mengatakan, sebelumnya, 11 tahanan sudah dinyatakan positif Covid-19 dari hasil pemeriksaan sampel swab dengan alat polymerase chain reaction (PCR).
”Saat ini masih terdapat sampel swab dari sejumlah tahanan yang akan diperiksa dengan alat PCR di laboratorium. Sementara, tahanan yang positif telah diisolasi di sejumlah rumah sakit,” kata Sri.
Ia menuturkan, tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jayapura siap melaksanakan tes cepat di seluruh polsek di Kota Jayapura yang memiliki ruang tahanan. Hal ini untuk mendeteksi penyebaran Covid-19 secara lebih dini.
Namun, Sri mengatakan, pelaksanaan tes cepat di seluruh wilayah Kota Jayapura dilaksanakan secara bertahap. Hal itu disebabkan tempat karantina untuk warga yang hasil tes cepatnya reaktif sudah penuh.
Kepala Subbagian Humas Polresta Jayapura Ajun Komisaris Jahja Rumra mengatakan, tambahan tahanan yang positif Covid-19 merupakan bagian dari tindak lanjut pemeriksaan 40 tahanan yang hasil tes cepatnya reaktif beberapa hari lalu. Hasil tes cepat itu diperiksa lagi dengan metode PCR, yang mengonfirmasi hasil positif tersebut.
Ia menambahkan, tim kesehatan dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jayapura telah mengambil sampel swab 50 tahanan lainnya di rumah tahanan Polresta Jayapura. ”Kami telah mengambil langkah-langkah pencegahan Covid-19 di Rutan Polresta Jayapura, salah satunya dengan melarang kunjungan tatap muka dari kerabat tahanan,” katanya.
Juru Bicara Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Virus Korona Provinsi Papua dr Silwanus Sumule mengatakan, rentan terjadi penularan di penjara apabila terjadi kontak dengan warga dari luar atau tahanan yang baru masuk yang terinfeksi Covid-19.
Ia menyatakan, pihaknya akan melaksanakan pemeriksaan tes cepat di sejumlah lembaga pemasyarakatan di Jayapura, seperti Lapas Abepura dan Lapas Narkotika Doyo.
”Cara untuk mengatasi penyebaran Covid-19 di antara para tahanan adalah mengurangi jumlah orang di dalam sel dan melaksanakan tes PCR bagi seluruh tahanan,” tutur Silwanus.
Silwanus memaparkan, hingga pukul 18.00 WIT Minggu ini, terjadi penambahan 74 kasus pasien positif Covid-19 di Papua. Rinciannya, di Kota Jayapura 36 orang, Kabupaten Mimika 32 orang, Kabupaten Boven Digul 5 lima orang, dan Kabupaten Merauke 1 orang.
Penambahan jumlah kasus yang sangat drastis menunjukkan upaya pembatasan sosial atau physical distancing belum terlaksana dengan baik.
Jumlah akumulasi kasus positif Covid-19 di Papua telah mencapai 436 orang. Dari jumlah itu, 323 orang dalam perawatan, 106 orang sembuh, dan 7 orang meninggal. Sementara itu, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Papua mencapai 486 orang dan akumulasi orang dalam pemantauan (ODP) 2.886.
”Penambahan jumlah kasus yang sangat drastis menunjukkan upaya pembatasan sosial atau physical distancing belum terlaksana dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan jumlah kasus di Papua terus bertambah,” kata Silwanus.
Silwanus menambahkan, pihaknya telah menyiapkan tiga tempat apabila rumah sakit rujukan di Kota Jayapura penuh. ”Salah satu dari tiga tempat ini adalah Rumah Sakit Jiwa Abepura. Kami juga menyiapkan tim dokter yang khusus menangani kasus positif Covid-19 di semua rumah sakit rujukan,” katanya.
Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw menegaskan, warga di Kota Jayapura dilarang beraktivitas di luar rumah di atas pukul 14.00 WIT mulai Senin (18/5/2020). Hal ini untuk mencegah persebaran Covid-19 di ibu kota Provinsi Papua ini terus bertambah.
”Kami berharap warga bisa mematuhi aturan ini. Kami telah menyiapkan sejumlah sanksi bagi warga yang melanggar kebijakan ini,” kata Paulus.