Pos Polisi di Paniai Diserang, Satu Petugas Terluka dan Tiga Senjata Dirampas
Penyerangan anggota kepolisian kembali terjadi di Papua, tepatnya di Kampung Ndeotadi, Distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai, Papua, Jumat (15/5/2020). Satu polisi terluka dan tiga senjata dirampas.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata diduga menyerang Pos Polisi 99 dan merampas tiga senjata di Kampung Ndeotadi, Distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai, Papua, Jumat (15/5/2020). Satu anggota polisi luka berat dan telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Nabire pada Sabtu (16/5/2020).
Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw saat dihubungi dari Jayapura, Sabtu sore, mengatakan, penyerangan pos polisi 99 di Kampung Ndeotadi terjadi Jumat pukul 22.35 WIT. Berdasarkan laporan, diduga simpatisan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di bawah pimpinan Ton Tabuni terlibat dalam aksi ini.
Anggota polisi yang mengalami luka parah adalah Briptu Kristian Paliling. Korban mengalami luka bacok pada sejumlah bagian tubuh, di antaranya punggung dan perut. ”Korban hanya sendirian berada di pos saat terjadi insiden tersebut. Sementara tiga rekannya melaksanakan pengamanan rapat di salah satu rumah warga," ungkap Paulus.
Ia menuturkan, Kampung Ndeotadi merupakan salah satu daerah terisolasi di Paniai yang rawan aksi teror KKB dan tidak memiliki jaringan telekomunikasi memadai. ”Rencananya, saya bersama jajaran akan meninjau langsung lokasi kejadian dan melihat kondisi korban di RSUD Nabire pada Minggu (17/5/2020),” ucap Paulus.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal menambahkan, korban diterbangkan dari Ndeotadi ke Nabire dengan menggunakan helikopter sekitar pukul 10.00 WIT.
Adapun tiga senjata yang dirampas para pelaku dari Pos Polisi 99 di Kampung Ndeotadi adalah 1 senjata jenis AK-47 dan 2 senjata jenis SS1.
”Kami telah memiliki identitas salah satu pelaku dalam aksi ini. Kami meminta semua pelaku segera menyerahkan diri dan mengembalikan tiga senjata milik Polri,” ujar Ahmad.
Bupati Paniai Meki Nawipa saat dihubungi mengatakan, dirinya telah menginstruksikan pimpinan distrik setempat melakukan pendekatan persuasif terhadap pelaku yang melakukan aksi tersebut agar segera menyerahkan senjata rampasan.
”Kami akan berupaya agar tidak terjadi tindakan tegas dari pihak keamanan akibat insiden ini. Saya akan menemani Kapolda Papua ke lokasi kejadian pada Minggu ini,” ucap Meki.