Pilot MAF Meninggal dalam Misi Penanganan Korona di Papua
Kapten Joyce Lin, pilot pesawat dari maskapai Mission Aviation Fellowship, gugur saat melaksanakan misi kemanusiaan penanganan virus korona di pedalaman Papua. Pesawat yang ia kemudikan jatuh di Danau Sentani.
Oleh
FABIO COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kapten Joyce Lin, pilot pesawat maskapai Mission Aviation Fellowship, gugur saat mengemban misi kemanusiaan pencegahan virus korona. Pesawat yang ia kendalikan jatuh di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (12/5/2020).
Hal ini disampaikan Juru Bicara Satgas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Virus Korona Provinsi Papua dr Silwanus Sumule di Jayapura, Selasa petang.
Silwanus memaparkan, pesawat yang dibawa almarhum Joyce membawa sejumlah alat kesehatan bagi sejumlah klinik di daerah Mamit, Kabupaten Tolikara, seperti alat tes cepat, masker, dan alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan.
Upaya pengiriman alat kesehatan ke daerah Mamit itu dilakukan berdasarkan permintaan tenaga kesehatan di salah satu klinik kesehatan setempat beberapa hari lalu.
Berdasarkan data dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jayapura, hanya Joyce yang berada di pesawat dari maskapai Mission Aviation Fellowship (MAF) jenis Kodiak K100 itu.
Pesawat lepas landas dari Bandar Udara Sentani pukul 06.27 WIT menuju Mamit di Kabupaten Tolikara. Tak lama kemudian, pesawat dengan nomor registrasi PK-MEC ini dilaporkan jatuh ke Danau Sentani pada pukul 06.29 WIT. Tim SAR Jayapura bersama pihak kepolisian dan warga langsung menuju lokasi kejadian.
”Pemerintah Provinsi Papua menyampaikan rasa turut berdukacita secara mendalam bagi keluarga almarhum dan pihak maskapai MAF. Terima kasih atas pengorbanannya untuk penanganan virus korona di Papua,” kata Silwanus.
Terima kasih atas pengorbanannya untuk penanganan virus korona di Papua.
Kepala Kantor SAR Jayapura Zainul Thahar mengatakan, pihaknya mengerahkan 40 personel bersama TNI Polri dan masyarakat setempat untuk menemukan jenazah Joyce di Danau Sentani pada pukul 08.30 WIT.
Sementara itu, Komandan Pangkalan Udara Silas Papare Jayapura Marsekal Pertama Tri Bowo Budi Santoso mengatakan, anggotanya di menara pengawas sempat mendapatkan permohonan bantuan oleh Joyce sebelum pesawat jatuh ke danau.
”Dari hasil temuan puing-puing pesawat, tidak terdapat bekas kebakaran. Jenazah korban ditemukan masih berada di kursi pilot di dasar danau dengan kedalaman 12 meter,” ungkap Tri.
Adanya penyelidikan
Kepala Polres Jayapura Ajun Komisaris Besar Viktor Mackbon mengatakan, pihaknya akan membantu Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat.
Ia menuturkan, badan pesawat masih berada di dasar Danau Sentani dengan kedalaman 12 meter. Tim penyelam dari TNI-Polri akan berupaya untuk mengevakuasi badan pesawat.
”Saat ini jenazah korban masih di Rumah Sakit Bhayangkara untuk diotopsi. Belum ada informasi dari pihak maskapai terkait rencana memulangkan jenazah ke negaranya di Amerika Serikat,” tutur Viktor.
Nobertus Tunjanan dari KNKT Perwakilan Papua mengatakan, pihaknya akan menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat ke danau, dua menit setelah lepas landas dari Bandara Sentani.
”Kami akan meminta informasi dari pihak maskapai MAF terkait persiapan pesawat sebelum lepas landas dan kemampuan pilot untuk penerbangan di Papua. Ia baru memulai penerbangan tanpa didampingi kopilot sejak Maret lalu,” ujar Nobertus.
Dari catatan KNKT, insiden jatuhnya pesawat milik MAF PK-MEC merupakan insiden kecelakaan pesawat pertama tahun ini yang menelan korban jiwa.