Pemprov Papua Minta Freeport Tingkatkan Cakupan Tes Cepat
Laju peningkatan kasus positif Covid-19 di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, masih terjadi hingga Kamis (7/5/2020). Terdapat tiga kasus positif baru di areal tambang yang dikelola PT Freeport Indonesia itu.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Penyebaran virus korona jenis baru penyebab Covid-19 di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, terus berlangsung. Terdapat tambahan tiga kasus baru di distrik yang merupakan lokasi tambang PT Freeport Indonesia itu pada Kamis (7/5/2020). Pemerintah Provinsi Papua pun meminta perusahaan meningkatkan cakupan tes cepat untuk mengendalikan penyebaran penyakit tersebut.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Virus Korona Provinsi Papua dr Silwanus Sumule, di Jayapura, Kamis malam. Silwanus mengatakan, terjadi penambahan empat kasus pasien positif Covid-19 di Papua, yakni tiga orang dari Tembagapura dan satu orang dari Kabupaten Jayapura.
Total akumulasi kasus positif Covid-19 di Tembagapura sebanyak 56 orang, terdiri dari 50 orang yang dirawat, 5 orang telah sembuh, dan 1 orang meninggal. Seluruh pasien positif adalah pekerja di areal tambang emas, tembaga, dan perak tersebut.
Adapun orang dalam pemantauan (ODP) di Tembagapura sebanyak 16 pekerja, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 71 orang, dan orang tanpa gejala sebanyak 80 pekerja.
Silwanus mengatakan, areal Freeport di Tembagapura telah menjadi kluster transmisi lokal penyebaran Covid-19. Hal inilah yang menyebabkan jumlah kasus pasien positif Covid-19 di Tembagapura terus bertambah.
”Pemerintah Provinsi Papua meminta pihak Freeport agar meningkatkan cakupan pelaksanaan tes cepat bagi seluruh pekerja dan menemukan pekerja yang telah kontak dengan pasien positif,” kata Silwanus.
Ia mengatakan, jumlah akumulasi kasus positif Covid-19 di Papua telah mencapai 252 orang. Rinciannya, 182 orang dalam perawatan, 63 orang sembuh, dan 7 orang meninggal.
Sementara itu, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Papua mencapai 390 orang, sedangkan akumulasi orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 2.469 orang. ”Adanya peningkatan kasus positif Covid-19 menunjukkan pelaksanaan kebijakan pembatasan sosial belum berjalan baik. Kami meminta warga agar tidak menganggap remeh virus ini,” kata Silwanus.
Secara terpisah, Wakil Presiden Korporat Bidang Komunikasi PT Freeport Indonesia Riza Pratama mengatakan, pihaknya telah menyiapkan fasilitas berupa alat PCR untuk pemeriksaan sampel swab (usap tenggorok) serta alat tes cepat.
Ia mengatakan, Freeport akan melaksanakan tes cepat secara massal bagi para pekerja, khususnya yang berstatus PDP dan ODP. Total 16.000 pekerja yang saat ini di Tembagapura.
”Pihak perusahaan juga menyemprot cairan disinfektan di seluruh kantor dan area kerja serta secara aktif merilis berbagai konten edukasi bagi karyawan,” kata Riza.