Distribusi Bantuan Sembako bagi Warga Miskin di Aceh Lambat
Warga miskin di sembilan kabupaten/kota Provinsi Aceh belum mendapatkan paket bantuan sembako atas pandemi Covid-19 dari Dinas Sosial Aceh karena kendala verifikasi dan validasi data yang belum rampung.
Oleh
ZULKARNAINI
·3 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Warga miskin di sembilan kabupaten/kota di Provinsi Aceh belum mendapatkan paket bantuan bahan kebutuhan pokok atas pandemi Covid-19 dari Dinas Sosial Aceh. Bantuan terkendala verifikasi dan validasi data yang belum rampung. Selain prosesnya lambat, persentase penerima antarkabupaten terlalu timpang sehingga sebagian daerah protes.
Sembilan kabupaten/kota yang belum mendapatkan bantuan sembako adalah Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Tengah, Bener Meriah, Pidie Jaya, Pidie, Banda Aceh, Sabang, dan Subulussalam. Sementara bantuan bagi 14 kabupaten/kota lainnya telah diantar oleh tim Dinas Sosial Aceh.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gayo Lues Sukri, yang dihubungi dari Banda Aceh, Kamis (30/4/2020), mengatakan, pihaknya telah menyelesaikan validasi data penerima bantuan di kabupatennya sejak pertengahan April. ”Kami sudah memberikan surat keputusan daftar penerima sejak pertengahan April. Kenapa paket sembako belum dikirim?” kata Sukri.
Sukri menuturkan, pihaknya menunggu kiriman paket bantuan bahan pokok dari Dinas Sosial Provinsi Aceh sejak sebelum puasa. Namun, hingga satu pekan puasa, bantuan itu tidak kunjung dikirimkan.
Jumlah penerima paket sembako untuk warga Gayo Lues sebanyak 858 keluarga. Paket bahan pokok yang disalurkan adalah beras 10 kilogram, minyak goreng 2 kg, gula pasir 2 kg, ikan kaleng 4 buah, dan mi instan 1 kotak.
Bantuan bahan pangan sangat dibutuhkan oleh warga berekonomi lemah di Gayo Lues.
Sukri mengatakan, bantuan bahan pangan sangat dibutuhkan oleh warga berekonomi lemah di Gayo Lues. ” Kami berharap segera dikirimkan. Kami paling awal siapkan data. Mengapa kami belum terima sembako?” kata Sukri.
Pengiriman paket sembako dilakukan dari Banda Aceh, ibu kota provinsi, oleh tim Dinas Sosial Aceh. Jumlah paket yang dikirimkan sesuai dengan jumlah daftar calon penerima yang ditetapkan oleh bupati/wali kota.
Sekretaris Dinas Sosial Aceh Devi Riansyah, yang ditemui Rabu (29/4/2020), mengatakan, sembilan kabupaten/kota belum dikirimi paket sembako karena datanya belum valid. ”Jika sudah selesai semua syarat, langsung kami kirimkan paket sembako,” kata Devi.
Peluncuran bantuan paket sembako itu telah dilakukan oleh Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah pada 9 April 2020 di Banda Aceh. Saat itu, paket sembako secara simbolis diserahkan Nova Iriansyah kepada Pemerintah Kota Banda Aceh, Pemkab Aceh Besar, dan Pemkab Pidie. Namun, hingga 20 hari pasca-peluncuran, Banda Aceh dan Pidie belum merampungkan validasi data penerima.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Sosial Bener Meriah Almanar mengatakan, pihaknya juga telah lama menyerahkan berkas calon penerima paket sembako. Namun, hingga kini barangnya tidak kunjung dikirimkan. Padahal, warga sangat membutuhkan.
Tak dibagikan
Sementara Pemkab Aceh Barat tidak mau membagikan sembako kepada warga karena jumlah penerima sangat sedikit, yakni 448 keluarga. Paket sembako dari Dinas Sosial Aceh disimpan di gudang hingga ada kebijakan lain.
Menurut Devi, jumlah penerima berbeda antarkabupaten karena penerima didasarkan seleksi yang dilakukan oleh petugas pilar kesejahteraan sosial seperti pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), pekerja sosial masyarakat (PSM), dan tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK). ”Kami tidak membatasi kuota penerima per kabupaten/kota. Siapa yang layak (menerima), itu diusulkan oleh pilar Kessos,” kata Devi.
Adapun jumlah total penerima ada 60.000 keluarga. Daftar penerima yang dipilih oleh pilar Kessos kemudian ditetapkan dalam surat keputusan oleh bupati/wali kota. Namun, kata Devi karena diseleksi dalam keadaan darurat, ada sebagian daerah penerimanya sedikit dan daerah lainnya penerima banyak.
”Soal jumlah penerima jangan diperdebatkan lagi, seharusnya antarpemerintah kita sama-sama bekerja membantu warga,” kata Devi. Devi berharap pemkab/pemko juga membantu bahan pangan bagi warga terdampak Covid 19 di daerah masing-masing.