Pandemi Covid-19 masih terus mengancam daerah. Jajaran personel di Kepolisian Resor Cilacap dan Resor Kota Banyumas dilatih memakamkan jenazah dengan prosedur pemakaman pasien Covid-19 sebagai antisipasi lonjakan kasus.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Personel di jajaran Kepolisian Resor Kota Banyumas dan Resor Cilacap dilatih melakukan pemakaman jenazah pasien yang terinfeksi virus korona jenis baru. Para personel disiapkan untuk antisipasi kurangnya tenaga medis dan pemakaman di tengah pandemi Covid-19 ini.
”Jadikan pelatihan ini sebagai sarana melatih profesionalisme, tugas mulia, (sertai) dengan doa semoga ke semuanya hanya untuk pelatihan bukan dalam praktik sebenarnya. Artinya, ke depan Cilacap aman dari wabah korona ataupun penyakit menular lainnya,” kata Kepala Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Besar Dery Agung Wijaya kepada jajarannya di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (21/4/2020), seperti dikutip dari siaran pers yang diterima pada Selasa malam.
Dery mengatakan, semangat yang perlu dibangun oleh jajarannya dalam latihan ini adalah semangat pengabdian, rela berkorban, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Jumlah petugas yang dilatih ada 19 personel. Mereka diberi pengetahuan dalam pemulasaran jenazah Covid-19 untuk berperan sebagai petugas pembungkus jenazah, penggali kubur, rohaniwan, serta petugas penyemprot disinfektan.
Jadikan pelatihan ini sebagai sarana melatih profesionalisme, tugas mulia, (sertai) dengan doa semoga ke semuanya hanya untuk pelatihan, bukan dalam praktik sebenarnya. Artinya, ke depan Cilacap aman dari wabah korona ataupun penyakit menular lainnya. ( Dery Agung Wijaya)
Selain penanganan jenazah, simulasi juga dilaksanakan oleh Petugas Inafis Satreskrim Polres Cilacap dalam penanganan tindakan pertama pada tempat kejadian perkara (TPTKP). Dalam simulasi digambarkan ada sebuah kejadian seseorang meninggal dunia.
Petugas Inafis menggunakan pakaian hazmat suit mendatangi TKP, serta melakukan tindakan sesuai prosedur dan tetap memperhatikan jarak aman dengan korban. Selain tim Inafis, Unit Laka Satlantas Polres Cilacap juga melakukan simulasi dengan SOP Covid-19 dalam penanganan TKP kecelakaan.
Di Banyumas, Kepala Kepolisian Resor Kota Banyumas Komisaris Besar Whisnu Caraka juga memimpin simulasi pelatihan jajarannya untuk memakamkan jenazah pasien Covid-19. Simulasi dimulai dari pemakaian alat pelindung diri, penyemprotan disinfektan, menggotong peti jenazah, penyemprotan mobil ambulans, serta proses pemakaman jenazah di liang kubur.
”Polri sebagai garda terdepan mempunyai kewajiban untuk menjaga situasi tetap kondusif dengan melakukan pemakaman jenazah Covid-19,” tutur Whisnu.
Bupati Achmad Husein, Rabu (22/4/2020) pagi, menyampaikan, melalui video di akun media sosialnya bahwa terbaru ada delapan orang positif. Jadi hingga saat ini terdapat 21 orang positif Covid-19 di Banyumas. Dari delapan orang itu, dua orang adalah perawat di RSUD Banyumas.
”Ada tambahan delapan orang terkonfirmasi positif, yaitu satu PDP (pasien dalam perawatan) perempuan usia 38 tahun, perawat di RSUD Banyumas asal Desa Adisana, Kecamatan Kebasen, kemungkinan terpapar dari Bandung. Dua, PDP perempuan usia 44 tahun, perawat RSUD Banyumas, asal Desa Kedunggede, Banyumas, kemungkinan terpapar di tempat kerja,” tutur Husein.
Selain itu, lanjut Husein, enam orang lainnya adalah PDP perempuan usia 37 tahun asal Jatilawang yang kemungkinan terpapar dari Jakarta, PDP laki-laki usia 23 tahun asal Pekunden yang kemungkinan terpapar dari Jakarta. PDP laki-laki usia 81 tahun dan PDP laki-laki usia 14 tahun kluster Gowa. PDP laki-laki usia 18 tahun dari Purwokerto Timur, baru pulang dari Bandung dan Bali akhir Maret.
Kemudian, PDP perempuan usia 69 tahun dari Sokanegara, Purwokerto Timur dan pernah bertemu komunitas gereja di wilayah Sokanegara dan ini merupakan transmisi lokal. ”Yang harus diperhatikan adalah nomor 5, yang berumur 81 tahun dalam kondisi stroke, dan nomor 8 yang merupakan komunitas masih terbuka harus kita tracking,” paparnya.