Peserta Ijtima Gowa Asal Jateng Diminta Jujur dan Melapor
Menurut data Dinas Kesehatan Jateng, ada sekitar 1.500 orang asal Jateng yang mengikuti kegiatan itu. Sebanyak 26 orang di antaranya positif Covid-19. Sejumlah daerah di Jateng telah melakukan pengujian.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengintensifkan pelacakan keberadaan warga yang mengikuti Ijtima Ulama Dunia Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan, akhir Maret lalu. Mereka diminta melapor, mengingat saat ini tercatat sudah ada 26 orang asal Jateng, dari kluster itu, yang positif Covid-19.
Menurut data Dinas Kesehatan Jateng, ada sekitar 1.500 warga Jateng yang mengikuti ijtima ulama tersebut dan telah berada di kampung halaman masing-masing. Mereka berasal dari sejumlah kabupaten di Jateng. Sebanyak 26 orang di antaranya telah terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan uji usap tenggorokan dengan polymerase chain reaction (PCR).
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Selasa (21/4/2020), mengatakan, kini semua kabupaten/kota di Jateng terus melakukan penelusuran warga yang memiliki riwayat dari episenter. Termasuk dari kluster ijtima ulama di Gowa, yang kini bermunculan sejumlah kasus positif.
”Saya mendapat laporan dari Banyumas, Karanganyar, Grobogan, Kebumen, Purbalingga, dan lainnya. Tolong jujur dan cerita. Kalau diam-diam akan membahayakan. Silakan melapor, minimal ke ketua RT/RW, bisa melalui Whatsapp. Kalau datang langsung pakai masker,” katanya.
Ganjar menambahkan, dengan berkata jujur, misalnya memiliki riwayat menghadiri ijtima ulama di Gowa atau kluster lainnya, pemerintah akan lebih mudah membantu. Hal tersebut juga penting agar penelusuran berlanjut demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Dengan berkata jujur, misalnya memiliki riwayat menghadiri ijtima ulama di Gowa atau kluster lainnya, pemerintah akan lebih mudah membantu.
Sebelumnya, Bupati Banyumas Achmad Husein, di Purwokerto, menuturkan, dinas kesehatan setempat telah melakukan uji cepat terhadap sedikitnya 320 orang yang mengikuti kegiatan ijtima ulama di Gowa.
”Dari kluster Gowa, hasilnya total 40 orang positif rapid test (reaktif). Mereka kemudian masuk dalam PDP (pasien dalam pengawasan),” ucapnya, Senin (20/4/2020). Para pasien sudah dirawat di rumah sakit dan masih harus menunggu hasil pemeriksaan swab (Kompas.id, 20/4).
Adapun di Purbalingga, pemerintah setempat juga melakukan tes cepat terhadap 112 orang dari kluster ijtima ulama di Gowa. Dari jumlah itu, 25 hasil tes cepat menunjukkan hasil positif (reaktif).
Di Temanggung, sebanyak 64 warga yang mengikuti ijtima ulama di Gowa juga telah melakukan uji cepat Covid-19. Hasilnya, sebanyak 22 orang positif (reaktif) dan selanjutnya akan diperiksa swab atau pengujian dengan PCR (Kompas.id, 21/4).
Kejujuran warga saat memeriksakan diri penting untuk segera menentukan statusnya.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo menambahkan, kejujuran warga saat memeriksakan diri penting untuk segera menentukan statusnya. Apakah pasien itu masuk orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), atau orang tanpa gejala (OTG).
”Penularan dari pasien ada dua kemungkinan, yakni memang tak tahu statusnya atau sudah tahu, tetapi tidak diungkapkan. Kami mengimbau, masyarakat yang merasa kontak dengan pasien-pasien positif untuk jujur. Ini juga supaya tenaga kesehatan bisa lebih siap saat menangani sehingga tak tertular,” tuturnya.