Insiden penembakan anggota Polres Mamberamo Raya oleh oknum anggota TNI sedang diinvestigasi tim gabungan TNI-Polri. TNI tak akan melindungi oknum yang bersalah.
Oleh
·3 menit baca
Insiden penembakan anggota Polres Mamberamo Raya oleh oknum anggota TNI sedang diinvestigasi tim gabungan TNI-Polri. TNI tak akan melindungi oknum yang bersalah.
JAYAPURA, KOMPAS — Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal Herman Asaribab berjanji akan menegakkan hukum terhadap oknum anggota TNI yang menembak anggota Kepolisian Resor Mamberamo Raya pada Minggu lalu. Herman pun langsung mengunjungi Pos Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan Yonif 755/Yalet di Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, Senin (13/4/2020).
”Proses hukum akan dilakukan bagi yang berbuat pelanggaran,” kata Herman di depan para prajurit Yonif 755. Herman datang bersama Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw.
Selain melihat langsung lokasi kejadian, Herman ingin memastikan bahwa investigasi gabungan TNI-Polri berjalan untuk memeriksa oknum prajurit TNI yang terlibat insiden hingga tertembaknya anggota Polres Mamberamo Raya. Dalam kesempatan itu, Pangdam menegaskan tidak akan melindungi anggota yang salah.
Herman juga mengevaluasi unsur pimpinan pos yang kurang mampu berkoordinasi secara baik dengan institusi kepolisian. ”Hal ini tak boleh terjadi lagi. Semua anggota TNI di wilayah harus saling mengenal dengan rekan dari kepolisian. Apabila kalian saling mengenal, persoalan di lapangan akan cepat terselesaikan,” katanya.
Herman juga menyampaikan permohonan maaf kepada Polri dan jajaran Polda Papua. Hal ini disampaikan Herman saat bersama Paulus dan Komandan Pangkalan Udara TNI AU Silas Papare Marsekal Pertama Tri Bowo Budi Santoso melepas jenazah tiga anggota Polres Mamberamo Raya di Lanud TNI AU Silas Papare, Jayapura, Senin.
Jenazah Brigadir Satu Marcelino Rumaikewi dan Brigadir Kepala Alexander Ndun diterbangkan ke Kabupaten Merauke. Adapun jenazah Brigadir Dua Yosias Dibangga diterbangkan ke Kabupaten Mappi. Dua anggota Polri yang terluka adalah Brigadir Kepala Alva Titaley dan Brigadir Satu Alexander Ndun. Keduanya masih dirawat di RS Bhayangkara Jayapura.
”Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menginstruksikan agar TNI dan Polri di Papua tetap menjaga semangat sinergi,” tutur Herman.
Saat ini, tim investigasi dari Polda Papua dan Kodam XVII/Cenderawasih telah berada di Mamberamo Raya untuk menyelidiki kejadian itu. Paulus mengimbau anggota Polri dan TNI di Mamberamo Raya tetap tenang dan tidak terprovokasi untuk terlibat konflik susulan.
”Saya telah menginstruksikan perwira menjaga anggota tetap tenang dan selalu di markas. Semua senjata anggota telah ditarik untuk mencegah konflik susulan,” ucap Paulus.
Minta keterangan
Insiden terjadi di Kasonaweja, Mamberamo Raya, Minggu pukul 07.40 WIT. Diduga terjadi kesalahpahaman antara lima anggota Polres Mamberamo Raya dan anggota TNI di Pos Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad yang berujung penembakan.
Kepala Perwakilan Komnas HAM Wilayah Papua Frits Ramandey telah meminta keterangan salah satu korban. Frits menuturkan, ada pemukulan terhadap anggota Polres Mamberamo Raya, yakni Petrus Douw, sebelum terjadi penembakan lima anggota Polres Mamberamo Raya.
”Komnas HAM akan mengambil keterangan dua korban di Rumah Sakit Bhayangkara dan pihak Yonif 755/Yalet yang bertugas di Kasonaweja,” tutur Frits. (EDN/FLO)