Sebanyak 12 Santri dari Jawa Timur Langsung Dikarantina
Sebanyak 206 santri dari Pesantren Gontor datang ke Sumsel dan langsung menjalani pemeriksaan cepat. Hasilnya, satu dinyatakan positif Covid-19. Santri tersebut dikarantina dan menjalani tes usap.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Sebanyak 224 santri dari Pesantren Gontor, Jawa Timur, datang di wilayah Sumatera Selatan, Senin (13/4/2020). Sejumlah 158 orang tiba menggunakan transportasi darat dan 66 orang dengan transportasi udara.
Dari jumlah tersebut, 171 orang di antaranya sudah mengikuti uji periksa cepat (rapid test). Hasilnya, satu orang dinyatakan positif Covid-19. Kini, santri itu dirawat di Rumah Sakit Siti Fatimah Palembang. Sementara 11 orang yang diduga berinteraksi erat sekarang sedang dikarantina di Rumah Sehat Covid-19 di kawasan Wisma Atlet, Jakabaring, Palembang.
Hal ini disampaikan Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Yusri, Senin (13/4/2020). Dia mengatakan, hari ini terdapat 206 santri dari Pesantren Gontor yang kembali ke Sumatera Selatan. Sebanyak 66 orang datang melalui Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, sedangkan 140 santri lain datang menggunakan jalur darat.
Ketika masuk ke Palembang, semua santri langsung mengikuti pemeriksaan cepat (rapid test) di Rumah Sehat Covid-19 di Jakabaring. Hasilnya, satu santri dinyatakan positif Covid-19 dan lainnya negatif. Itulah sebabnya, satu santri tersebut ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP). ”Dia juga mengalami sejumlah gejala dan dalam kondisi sakit,” kata Yusri. Selain satu orang itu, ada 11 santri lain yang juga dikarantina karena berinteraksi dengan ODP tersebut.
Dia juga mengalami sejumlah gejala dan dalam kondisi sakit. (Yusri)
Sebagai langkah tindak lanjut, ungkap Yusri, ODP tersebut langsung menjalani tes usap. Jika hasil tes usap menunjukkan santri tersebut positif Covid-19, dia dan 11 rekannya tidak boleh pulang dan harus diisolasi. Sebaliknya, jika hasil tes usap menyatakan mereka negatif, ke-12 orang tersebut diperbolehkan pulang.
Sebelumnya, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Sumatera Selatan Yuwono mengungkapkan, terkait dengan sensitivitas, alat pemeriksaan cepat tersebut tergolong cukup rendah, yakni di bawah 60 persen, bahkan 30 persen. Untuk itu, diperlukan tes lanjutan dan yang paling akurat adalah tes usap dengan sistem PCR (polymerase chain reaction).
TKI datang
Tidak hanya itu, lanjut Yusri, ada juga tenaga kerja Indonesia (TKI) yang datang dari Medan. Mereka merupakan TKI yang bekerja di Malaysia. Saat ini, ke-6 TKI tersebut masih menjalani proses pemeriksaan di RS Siti Fatimah Palembang dan hingga sore ini belum ada laporan. ”Namun, biasanya jika tidak ada laporan, mereka kemungkinan dinyatakan sehat,” ungkap Yusri.
Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sumsel Nur Purwoko Widodo mengatakan, hingga saat ini, jumlah ODP di Sumsel mencapai 2.123 orang. Dari jumlah tersebut sekitar 1.188 orang sudah selesai pemantauan dan orang yang masih dipantau selama masa inkubasi selama 14 hari sebanyak 635 orang. Untuk hari ini, diketahui ada 16 ODP baru.
Sementara untuk pasien dalam pengawasan (PDP) ada 72 orang. Dari jumlah tersebut, 50 orang sudah diperbolehkan pulang karena hasil tes usap negatif, sedangkan 22 orang masih dalam perawatan dan sedang menunggu hasil tes. ”Hari ini ada penambahan tiga PDP,” kata Nur.
Adapun untuk jumlah sampel terdata ada 195 sampel. Dari jumlah tersebut, ada 18 sampel yang dinyatakan positif Covid-19, sedangkan 89 spesimen dinyatakan negatif. Sekarang jumlah spesimen (sampel) yang masih diperiksa di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang berjumlah 88 sampel.
Dengan jumah positif Covid-19, sebanyak 18 sampel itu berarti tidak ada penambahan pasien positif Covid-19 hari ini. Sementara untuk pasien yang sembuh sudah ada tiga orang. Mereka berasal dari Kabupaten Ogan Komering Ilir, Palembang, dan Jakarta.