Pangdam Cenderawasih Minta Maaf Terkait Insiden Mamberamo Raya
Pimpinan Kodam XVII/Cenderawasih menyampaikan permohonan maaf kepada Polri dan keluarga korban akibat insiden penembakan oleh oknum anggota TNI di Mamberamo Raya, Minggu kemarin.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal Herman Asaribab menyampaikan permohonan maaf kepada Polri dan jajaran Polda Papua. Akibat salah paham dengan oknum anggota TNI, tiga anggota Polres Mamberamo Raya meninggal dan dua anggota lainnya terluka karena terkena tembakan.
Hal ini disampaikan Herman saat mendampingi Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw melepas jenazah tiga anggota Polres Mamberamo Raya di Pangkalan Udara Silas Papare Jayapura, Senin (13/4/2020). Ketiga jenazah diterbangkan ke kampung halaman masing-masing.
Jenazah Brigadir Satu Marcelino Rumaikewi dan Brigadir Kepala Alexander Ndun diterbangkan ke Kabupaten Merauke, sedangkan jenazah Brigadir Dua Yosias Dibangga diterbangkan ke Kabupaten Mappi.
Herman mengatakan, pihaknya menyampaikan turut berduka cita kepada jajaran Polda Papua, khususnya keluarga korban, atas insiden yang terjadi di Mamberamo Raya. ”Kami sangat menyayangkan terjadinya insiden penembakan lima anggota Polres Mamberamo Raya. Semoga keluarga korban sabar dan ikhlas merelakan kepergian para korban,” kata Herman.
Ia pun menyatakan telah melaporkan insiden tersebut ke Panglima TNI dan akan menindak oknum anggota TNI yang terlibat. ”Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menginstruksikan agar TNI dan Polri di Papua tetap menjaga semangat sinergi. Kami telah mengirimkan tim ke Mamberamo Raya untuk memastikan situasi keamanan tetap kondusif,” tutur Herman.
Kapolda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw, di tempat yang sama, mengatakan, tim investigasi dari Polda Papua dan Kodam XVII/Cenderawasih telah berada di Mamberamo Raya untuk menyelidiki penyebab kejadian itu. Ia pun mengimbau semua anggota Polri dan TNI di Mamberamo Raya tetap tenang dan tidak terprovokasi untuk terlibat konflik susulan.
”Saya telah menginstruksikan perwira di sana untuk menjaga anggotanya tetap tenang dan selalu berada di markas. Semua senjata anggota pun telah ditarik untuk mencegah terjadinya konflik susulan,” ucap Paulus.
Sementara itu, Komandan Lanud Silas Papare Jayapura Marsekal Pertama Tri Bowo Budi Santoso menambahkan, pihaknya menyiapkan satu pesawat CN-235 untuk mengantar ketiga jenazah bersama keluarganya.
Sementara itu, dua anggota Polri yang terluka dalam insiden ini adalah Brigadir Kepala Alva Titaley dan Brigadir Satu Alexander Ndun. Keduanya masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Jayapura.
Insiden itu terjadi di Kasonaweja, Mamberamo Raya, pada Minggu pukul 07.40. Disebutkan terjadi kesalahpahaman antara lima anggota Polres Mamberamo Raya dengan anggota TNI di Pos Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad yang berujung pada penembakan.
Sebelumnya, anggota Komisi I DPR asal Papua, Yan Mandenas, menyatakan, insiden penembakan di Mamberamo Raya perlu diinvestigasi secara komprehensif dan transparan. Ia menyatakan, TNI harus memberikan hukuman yang seberat-beratnya kepada oknum anggota yang terbukti bersalah menembaki lima anggota Polri tersebut.