Lima PDP Meninggal di Banyumas, Hasil Tes Usap Masih Ditunggu
Bupati Banyumas Achmad Husein mengimbau masyarakat tetap waspada dan tenang menghadapi wabah Covid-19. Hingga kini terdapat 7 kasus positif dan 93 pasien dalam pengawasan. Sebanyak 5 PDP meninggal.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Selama sepuluh hari terakhir, terdapat lima orang pasien dalam pengawasan atau PDP yang meninggal di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Hasil pemeriksaan usap masih menunggu uji laboratorium. Masyarakat diimbau tetap tenang dan waspada.
”PDP yang meninggal sampai hari ini ada lima orang. Tapi, meninggal ini belum tentu karena Covid-19 sebab hasil swab belum keluar dari laboratium di Yogyakarta,” kata Bupati Banyumas Achmad Husein melalui video akun media sosialnya, Senin (13/4/2020).
Berdasarkan data dari Covid19.banyumaskab.go.id, hingga 13 April 2020, di Banyumas terdapat 1.798 orang dalam pemantauan. Selain itu ada 93 orang PDP dengan rincian, 37 orang negatif Covid-19, 51 orang menunggu hasil laboratorium dan 5 orang meninggal. Kemudian, pasien terkonfirmasi positif ada sebanyak 7 orang dengan rincian 2 orang sembuh, 3 orang dirawat, dan 2 orang meninggal.
”Kalau nanti sudah keluar, misalnya hasil itu positif, angka meninggal akan ditambahkan ke angka meninggal karena Covid-19. Kalau negatif, angka meninggal akan dikeluarkan dari PDP sebagaimana meninggal pada umumnya,” tutur Husein.
Husein memaparkan, dari kelima orang PDP itu tediri dari tiga orang perempuan dan dua orang laki-laki. Dari tiga perempuan itu, dua di antaranya adalah ibu hamil. ”PDP meninggal 01 asal Pekaja, Kalibagor ibu hamil umur 26 tahun kemungkinan tertular karena tamu dari luar daerah. Meninggal tanggal 3 April 2020,” katanya.
Kemudian, lanjut Husein, PDP 02 asal Kedungrandu, Patikraja, laki-laki umur 44 tahun, kemungkinan tertular dari Korea Selatan sebab bekerja di Kedutaan Besar Korea Selatan, meninggal 3 April 2020. ”PDP 03 asal Cikembulan, Pekuncen. Ibu hamil usia 31 tahun. Kemungkinan tertular karena adanya tamu dari Jakarta dan meninggal 4 April 2020,” tuturnya.
Selanjutnya, kata Husein, PDP 04 berasal dari Berkoh, laki-laki umur 76 tahun kemungkinan tertular dari anggota keluarga yang pulang dari Jakarta dan meninggal 8 April 2020. ”PDP 05, asal Lumbir, perempuan 47 tahun. Pasien pindahan dari RS Husada Jakarta. Meninggal pada 12 April 2020. Mohon masyarakat dapat mengerti dan selalu waspada,” katanya.
Husein kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap memakai masker di dalam maupun di luar rumah. ”Cucilah tangan pakai sabun di air mengalir sebelum menyentuh wajah. Jaga jarak dan hindari kerumunan. Tetap tenang dan sabar serta berdoa untuk keselamatan diri, keluarga, dan kita semua,” ucapnya.
Husein kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap memakai masker di dalam ataupun di luar rumah.
Bantuan
Dari Purbalingga, DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Purbalingga menyalurkan bantuan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis di sejumlah puskesmas dan rumah sakit.
”Dari hasil penggalangan dana yang dilakukan KNPI Peduli, kami utamakan untuk membeli APD karena itu yang sangat dibutuhan,” kata Ketua KNPI Purbalingga Dhimas Agung Ramadhan seusai memberikan bantuan di RS Nirmala Purbalingga.
APD yang diberikan berupa berupa hazmat, faceshield, handscoon (sarung tangan), dan hand sanitizer. Selain itu, multivitamin dan susu juga dibagikan pada sejumlah posko gugus, puskesmas, rumah sakit rujukan Covid-19.