Dosen Universitas Negeri Malang Terkonfirmasi Covid-19
Seorang dosen Universitas Negeri Malang terkonfirmasi menderita Covid-19 per 7 April 2020. Saat ini kondisi dosen tersebut baik dan dirawat di sebuah rumah sakit.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Seorang dosen Universitas Negeri Malang terkonfirmasi menderita Covid-19. Dosen tersebut diduga tertular Covid-19 saat mengikuti pembekalan terintegrasi calon petugas haji di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, pada 9-18 Maret 2020. Saat ini kondisi dosen tersebut baik dan masih dalam pemantauan serta perawatan di rumah sakit.
Hal tersebut dikatakan oleh Koordinator Satuan Tugas Kewaspadaan Covid-19 Universitas Negeri Malang (UM) Markus Diantoro, Senin (13/4/2020). ”Informasi tentang satu dosen UM yang terkonfirmasi positif Covid-19, hal tersebut adalah benar adanya. Satgas Kewaspadaan Covid-19 UM mendapatkan informasi bahwa dosen tersebut kemungkinan besar tertular penyakit Covid-19 saat mengikuti pembekalan terintegrasi calon petugas haji di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, pada 9-18 Maret 2020,” kata Markus.
Menurut Markus, saat ini, kondisi dosen tersebut baik. Pasien masih dalam pemantauan dan perawatan di rumah sakit. ”Satgas Kewaspadaan Covid-19 UM juga telah melacak riwayat kontak dosen tersebut di lingkungan univesitas, terhitung 14 hari ke belakang sejak tanggal konfirmasi,” kata Markus. Dosen tersebut terkonfirmasi Covid-19 per 7 April 2020.
Dosen tersebut terkonfirmasi Covid-19 per 7 April 2020.
Sebelum ada kasus dosen terkonfirmasi Covid-19, UM telah membentuk Satgas Kewaspadaan Covid-19 per 16 Maret 2020 sebagaimana Keputusan Rektor Nomor 17.3.32/UN32/KP/2020 tentang Pembentukan Satuan Tugas Kewaspadaan Covid-19 UM.
Tugas pokok satgas tersebut, menurut Markus, adalah meningkatkan kewaspadaan, mencegah, dan mengendalikan pandemi Covid-19 di lingkungan UM. Mereka juga berkoordinasi dengan sejumlah instansi di Malang Raya sebagai upaya peningkatan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid- 19.
”Beberapa hal kami lakukan seperti melakukan deteksi dini dengan pemeriksaan suhu tubuh bagi setiap orang yang akan memasuki kampus UM dan hanya menggunakan satu pintu masuk dan keluar kampus UM, yaitu melalui jalan Semarang. Kami juga melakukan skrining surveilans kesehatan bagi sivitas UM dan tugas-tugas terkait lain,” kata Markus.
Skrining kesehatan, menurut Markus, dilakukan dengan menyebar kuesioner secara daring mulai 17 Maret sampai dengan 12 April 2020. Penyebaran kuesioner dilakukan dua periode. Pada periode I (17-23 Maret 2020) diperoleh total responden 10.785, dengan rincian 520 (4,8%) dosen, 398 (3,8%) tenaga kependidikan, dan 9860 (91,4%) mahasiswa.
Adapun pada periode II (24 Maret 2020-12 April 2020) diperoleh total responden 6.232 orang, dengan rincian 414 (6,7%) dosen, 327 (5,3%) tenaga kependidikan, dan 5.491 (88,1%) mahasiswa.
Terkait kasus Covid-19 di Kota Malang, per 13 April 2020 terdapat 4 pasien positif Covid-19, 58 pasien dalam pengawasan (PDP), dan 460 orang dalam pemantauan (ODP).
”Meski kondisi kasus positif saat ini relatif stabil, masyarakat diharapkan tetap waspada dan tidak lengah. Tetap lakukan penjarakan sosial, rajin cuci tangan, dan jaga kondisi kesehatan. Mari semua bekerja sama mencegah penyebarluasan Covid-19 ini,” kata Humas Pemkot Malang Widiyanto.