Tim Evakuasi Korban Helikopter M-17 Temukan Lokasi Pendaratan
Tim penyelamat akhirnya menemukan lokasi pendaratan tepat untuk bisa mengevakuasi helikopter Penerbad MI-17 di Pegunungan Puncak Mandala, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Rabu (12/2/2020) pagi.
Oleh
FABIO COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Tim penyelamat menemukan lokasi pendaratan dekat lokasi jatuhnya helikopter Penerbad MI-17 di Pegunungan Puncak Mandala, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Rabu (12/2/2020) pagi. Lokasi ini sangat penting bagi tim untuk mengevakuasi 12 prajurit yang berada di helikopter tersebut.
Hal ini disampaikan Wakil Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Letnan Kolonel (Inf) Dax Sianturi saat ditemui di Jayapura, Rabu. Dax mengatakan, penemuan lokasi pendaratan berdasarkan upaya pemantauan dari udara dengan menggunakan helikopter sekitar pukul 07.00 WIT.
Jarak lokasi pendaratan yang akan digunakan tim evakuasi cukup dekat dengan lokasi jatuhnya helikopter MI-17, yakni sekitar 3 kilometer.
Adapun puing-puing helikopter berada di atas sebuah tebing dengan ketinggian 11.000 kaki atau 3.352 meter di atas permukaan laut. Tingkat kemiringan tebing itu sekitar 90 derajat.
Kondisi cuaca di wilayah jatuhnya helikopter MI-17 biasanya terang dari pukul 07.00 hingga pukul 10.00. Setelah itu, kondisi cuaca mulai berkabut sehingga menutupi kawasan pegunungan di area tersebut.
”Kami akan mempersiapkan upaya evakuasi dari lokasi pendaratan dengan sangat matang. Sebab, kondisi geografis yang ekstrem, pasokan oksigen yang terbatas, dan suhu udara berkisar 0-10 derajat,” kata Dax.
Dax menuturkan, tim akan mendaki dari titik pendaratan ke lokasi puing-puing untuk mengevakuasi 12 prajurit.
”Tim pendaki yang akan disiapkan ke lokasi jatuhnya pesawat minimal lima orang. Hal ini sesuai dengan kapasitas angkut helikopter tim penyelamat,” katanya.
Dax menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polda Papua dan tim SAR setempat untuk terlibat dalam upaya evakuasi 12 korban di Pegunungan Puncak Mandala.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal, saat ditemui di Jayapura, mengatakan, pihaknya telah menyiapkan ratusan personel Polres Pegunungan Bintang untuk membantu TNI AD mengevakuasi 12 prajurit di Pegunungan Puncak Mandala.
”Kami juga akan menyediakan tim identifikasi korban atau DVI (Disaster Victim Identification) apabila diperlukan pihak TNI,” kata Ahmad.
Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab bersama Bupati Pegunungan Bintang Constan Oktemka dan Danrem 172/PWY Kolonel (Inf) Binsar Sianipar ikut langsung dalam penerbangan pencarian menggunakan heli AS 350 B2 milik Dimonim Air pada Senin (10/2/2020).
Mereka menemukan lokasi puing-puing helikopter MI-17 di salah satu tebing Pegunungan Puncak Mandala sekitar pukul 09.00. Badan helikopter dalam kondisi hancur karena menabrak tebing tersebut.
Diketahui heli MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 lepas landas dari Bandara Oksibil pada Jumat (28/6/2019) pukul 11.44. Kemudian helikopter dilaporkan hilang kontak pukul 11.49 pada ketinggian 7.800 kaki.
Seharusnya helikopter yang mengangkut logistik untuk Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia dan Papua Niugini di Pegunungan Bintang itu dijadwalkan tiba di Sentani, Kabupaten Jayapura, pukul 13.11.
Adapun penumpang helikopter terdiri dari tujuh awak helikopter dan lima anggota Batalyon Infanteri 725/Waroagi. Tujuh awak itu meliputi Kapten CPN Aris, Letnan CPN Ahwar, Kapten CPN Bambang, Sersan Kepala Suriatnae, Prajurit Satu Asharulf, Prajurit Kepala Dwi Pur, dan Sersan Dua Dita Ilham. Personel Yonif 725 meliputi Sersan Dua Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddine, dan Prada Tegar Hadi Sentana.