Guguran awan panas kembali terjadi di Gunung Merapi, Sabtu (4/1/2020) malam. Masyarakat di sekitarnya diminta tetap tenang dan selalu waspada menyikapi hal ini.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·2 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Guguran awan panas kembali terjadi di Gunung Merapi, Sabtu (4/1/2020) malam. Masyarakat di sekitarnya diminta tetap tenang dan selalu waspada menyikapi hal ini.
Data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan, durasi guguran awan panas itu mencapai 105 detik dengan amplitudo maksimal 55 milimeter. Jarak luncurannya tidak teramati karena tertutup kabut.
”Bila dilihat dari durasinya, diperkirakan jarak luncurnya sekitar 1 kilometer,” kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida di Yogyakarta, Sabtu.
Hanik menambahkan, awan panas guguran itu menimbulkan hujan abu tipis di sekitar Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Masyarakat diimbau agar mengantisipasi gangguan abu tersebut dengan menggunakan masker.
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Sleman Makwan mengatakan, tidak ada laporan hujan abu di wilayahnya. Namun, masyarakat tetap diminta mengikuti informasi perkembangan aktivitas Merapi dari lembaga tepercaya, seperti BPPTKG.
”Untuk menghadapi hujan abu, kami sudah menyiapkan 600.000 masker,” kata Makwan.
Untuk menghadapi hujan abu, kami sudah menyiapkan 600.000 masker. (Makwan)
Hanik mengungkapkan, status Merapi masih Waspada atau sama sejak 21 Mei 2018. Belum ada perubahan signifikan dari aktivitas Merapi. Dari pemantauan yang dilakukan antara 27 Desember 2019-2 Januari 2020, tercatat 4 kali gempa embusan, 48 kali gempa vulkanik dalam, 3 kali gempa vulkanik dangkal, dan 10 kali gempa fase banyak.
Selain itu, tercatat juga 29 kali gempa guguran, 6 kali gempa frekuensi rendah, dan 14 kali gempa tektonik. Lewat analisis foto udara pada 19 November 2019, volume kubah lava Merapi tercatat sekitar 396.000 meter kubik.
”Masyarakat tetap diminta tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak Merapi. Apabila terjadi hujan abu, masyarakat juga diminta untuk mengenakan masker,” katanya.