Ajakan Menjaga Bumi dalam Perayaan Natal Palangkaraya
Pada perayaan Natal di Palangkaraya, terselip pesan mengajak anak-anak untuk menjaga Bumi. Salah satunya dengan menghias pohon natal hasil daur ulang.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Momen Natal dan Tahun Baru, sejumlah badan usaha milik negara di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, merayakannya dengan anak-anak yatim piatu. Selain memberikan bantuan, mereka juga mengajak anak-anak untuk menjaga Bumi lewat hiasan pohon natal hasil daur ulang.
Kegiatan dengan tema ”BUMN Berbagi untuk Sesama” itu dilaksanakan sejak Kamis (19/12/2019) sampai Jumat (20/12/2019). Sejumlah perusahaan yang terlibat antara lain PT Angkasa Pura II (Persero) Kalteng, PT Jasa Marga (Persero) Wilayah Kalteng, dan Perum Bulog Wilayah Kalteng.
Ketiga BUMN itu juga membuat pasar murah dengan menjual 500 paket bahan kebutuhan pokok kepada masyarakat. Untuk panti asuhan, mereka memberikan bantuan sarana air bersih, perlengkapan panti asuhan dengan total Rp 100 juta. Beberapa panti asuhan yang terlibat antara lain Yayasan Roti Hidup, Yayasan Maria Ines, Yayasan Imanuel, Yayasan Rumah Pintar, dan Yayasan Agape.
Pada kesempatan tersebut, anak-anak juga menerima 1.000 Alkitab bekerja sama dengan Kementerian Agama, bingkisan dengan total nilai mencapai Rp 50 juta dan uang saku untuk 500 anak dengan total mencapai Rp 125 juta.
Anak-anak pada Jumat sore sudah memenuhi aula di Hotel Swissbell-Danum, Palangkaraya, dengan membawa peralatan masing-masing. Mereka membuat pohon natal sederhana menggunakan botol bekas minuman, juga tali rafia yang sudah dibuang, beberapa bahkan menggunakan sampah plastik.
Sebelum ke sini, kami bersih-bersih di sekitar panti untuk kumpulin botol-botol di jalan.
Ayuni (10), dari Yayasan Agape, mengungkapkan kegembiraannya, saat kelompoknya diumumkan sebagai salah satu pemenang, dengan melompat-lompat. Ia dan teman-temannya membuat pohon natal dengan tinggi tak sampai 1 meter menggunakan botol plastik bekas.
”Sebelum ke sini, kami bersih-bersih di sekitar panti untuk kumpulin botol-botol di jalan,” kata Ayuni.
Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II (Persero) Bayu Rafisukmawan mengungkapkan, tujuan utama tidak hanya berbagi dan memberikan bantuan, tetapi juga menumbuhkan semangat toleransi, juga cinta pada lingkungannya. Karena itu, anak-anak dari sejumlah panti asuhan berlomba, bekerja sama, dalam membuat pohon natal dan beragam kegiatan lain.
”Diajak bergembira bersama sambil menumbuhkan rasa saling mengasihi antarumat beragama pada momen Natal dan Tahun Baru,” ucap Bayu.
Momen Natal memang menjadi satu gerakan untuk menyuarakan kembali isu peduli terhadap lingkungan. Apalagi, di Kalteng baru saja terjadi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
Sampai saat ini, data dari Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) Provinsi Kalteng menunjukkan luas kebakaran meningkat dari bulan Juli ke Agustus. Selama Juli, luas kebakaran mencapai 1.162,62 hektar, lalu meningkat pada Agustus menjadi 1.711,92 hektar atau sama dengan 500 kali lapangan bola.
Kebakaran pada bulan Agustus mencapai 464 kali kejadian, lebih banyak 110 kali dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya 354 kali kejadian.
Anak-anak panti asuhan pun merupakan korban-korban asap. Selain tidak beraktivitas, mereka juga terkena beberapa penyakit pernapasan.
”Kami hanya tinggal di panti, tidak bisa ke sekolah, bahkan keluar kamar juga jarang,” ujar Magdalena dari Yayasan Rumah Pintar.
Dalam momen ini, mereka juga merasakan kegembiraan berkumpul bersama teman-teman dan yang paling penting bisa beraktivitas bebas.