Menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Afif Nasution, mendaftarkan diri menjadi calon wali kota Medan ke Partai Golkar di masa perpanjangan pendaftaran, Jumat (13/12/2019).
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Afif Nasution, mendaftarkan diri menjadi calon wali kota Medan ke Partai Golkar di masa perpanjangan pendaftaran, Jumat (13/12/2019). Bobby sebelumnya sudah mendaftar ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sumatera Utara. Ia menyatakan bakal terus menjalin komunikasi dengan partai lain.
Kedatangan Bobby ke kantor Partai Golkar pun disambut antusias pengurus, kader, dan organisasi sayap Partai Golkar. Bobby yang datang mengenakan baju koko putih dan jins biru didampingi pamannya, Doli Sinomba Siregar.
”Saya apresiasi sangat ramai di sini. Saya rasa semangat ini bukan hanya semangat mendukung Bobby, melainkan juga untuk mengembalikan Kota Medan yang dulu katanya kota terbesar ketiga di Indonesia. Namun, sekarang nomor tiga entah dari mana,” kata Bobby.
Kepada pengurus Partai Golkar, Bobby meminta masukan untuk membangun Kota Medan. Bobby menyebut, dirinya masih baru dan belum paham masalah politik. ”Saya minta masukan dari teman dan senior di partai,” ujarnya.
Ketua DPD Partai Golkar Medan Saf Lubis mengatakan, pihaknya membuka kembali pendaftaran pada 9-13 Desember karena melihat antusiasme calon untuk mendaftar ke partai yang mempunyai empat kursi (8 persen dari 50 kursi) di DPRD Kota Medan itu. Namun, hingga Jumat siang, baru Bobby yang mendaftar di masa perpanjangan.
”Walaupun pendaftaran sudah ditutup, tetapi sudah dibuka kembali. Ini bukti kami siap mengamankan siapa pun yang dipercayakan DPP Partai Golkar sebagai calon wali kota Medan,” katanya.
Saf mengatakan, saat ini total ada 16 calon wali kota dan wakil wali kota Medan yang mendaftar ke Partai Golkar. Keputusan akhir akan disampaikan DPP Partai Golkar pada Februari 2020.
Beberapa nama lain yang mendaftar ke Golkar adalah petahana Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Akhyar Nasution; kader Gerindra, Ikhwan Ritonga; bekas Direktur Utama PD Pasar Medan, Rusdi Sinuraya; dan pensiunan pejabat Polda Sumut, Maruli Siahaan.
Niat Bobby maju dalam Pemilihan Wali Kota Medan mulai disampaikan secara terbuka saat berkunjung ke sejumlah kantor pengurus partai pada Oktober lalu. Bobby dan timnya juga menjalin komunikasi dan mengambil formulir dari beberapa partai politik. Namun, hingga pendaftaran ditutup, Bobby belum mendaftar secara resmi ke partai politik di tingkat Kota Medan.
Saya rasa semangat ini bukan hanya semangat mendukung Bobby, melainkan juga untuk mengembalikan Kota Medan yang dulu katanya kota terbesar ketiga di Indonesia. Namun, sekarang nomor tiga entah dari mana (Bobby Nasution).
Bobby akhirnya mendaftar ke DPD PDI-P Sumut pada Selasa (3/12/2019). Ketika itu, Bobby menyebut bahwa mertuanya, Joko Widodo, memberikan kebebasan kepadanya menentukan sendiri, apakah maju atau tidak dalam kontestasi Pemilihan Wali Kota Medan.
Dengan perolehan 10 kursi (20 persen) di DPRD Medan, PDI-P bisa mencalonkan sendiri pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Medan tanpa koalisi. Namun, Sekretaris PDI-P Sumut Sutarto menyatakan, mereka memilih membangun koalisi dengan partai lain.
Selain PDI-P, partai yang bisa mengusung sendiri calonnya adalah Gerindra yang mempunyai jumlah kursi yang sama dengan PDI-P. Sejumlah kader Gerindra yang sudah menyatakan akan maju adalah Ikhwan Ritonga dan Dahnil Anzar Simanjuntak.