Kepolisian menyiapkan sebanyak 600 personel untuk mengamankan Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, pada 1 Desember mendatang. Hal ini untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kepolisian menyiapkan sebanyak 600 personel untuk mengamankan Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, pada 1 Desember mendatang. Hal ini untuk mengantisipasi potensi gangguan kelompok tertentu yang memperingati tanggal tersebut sebagai hari ulang tahun negara Papua Barat.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal, di Jayapura, Rabu (27/11/2019). Ahmad mengatakan, Polres Jayawijaya bersama Kodim 1702/Jayawijaya dan pemda setempat telah berkoordinasi untuk memastikan situasi keamanan di Wamena tetap kondusif.
Sebanyak 600 personel di Wamena telah siap mengamankan kegiatan tersebut.
Ia pun menuturkan, Kepala Polri Jenderal Idham Azis bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto telah berada di Jayapura pada Rabu ini. Kapolri bersama Panglima TNI melaksanakan gelar bakti sosial di Pos Lintas Batas Negara Skouw yang diikuti sekitar 2.000 warga. Menurut rencana, Kapolri dan Panglima TNI akan melanjutkan kunjungan kerja ke Timika pada Kamis (28/11) dan Wamena pada Sabtu (30/11).
”Di Timika, Kapolri dan Panglima TNI akan memberikan arahan kepada para prajurit TNI serta Polri. Sementara di Wamena keduanya akan mengikuti ibadah bersama warga. Sebanyak 600 personel di Wamena telah siap mengamankan kegiatan tersebut,” kata Ahmad.
Ia pun mengimbau warga Papua, khususnya umat Kristiani, agar tetap mengikuti ibadah pada 1 Desember seperti hari Minggu biasanya. ”Kami berharap seluruh warga turut berkomitmen untuk menjaga Papua sebagai tanah damai,” ucapnya.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel (Cpl) Eko Daryanto mengatakan, pihaknya bersama Polri telah siap mengamankan Papua dari ancaman gangguan keamanan, terutama pada tanggal 1 Desember.
”Terdapat sejumlah daerah yang menjadi prioritas pengamanan kami, yakni Lanny Jaya, Nduga, Jayawijaya, Jayapura, Mimika, Intan Jaya, Yahukimo, Puncak, dan Puncak Jaya,” papar Eko.
Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Papua Hery Dosinaen mengatakan, pihaknya meminta adanya penegakan hukum terhadap oknum yang menyebarkan selebaran terkait kegiatan peringatan 1 Desember yang bersifat provokatif.
”Kami meminta warga di seluruh wilayah Papua agar tak mudah terpengaruh dengan ajakan yang bersifat provokatif. Marilah seluruh warga tetap menjaga Papua selalu damai,” katanya.