PLN NTB Perpendek Masa Pemadaman Bergilir di Lombok
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat memperpendek masa pemadaman bergilir di Pulau Lombok, menyusul selesainya perawatan beberapa mesin pembangkit.
Oleh
KHAERUL ANWAR
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat memperpendek masa pemadaman bergilir di Pulau Lombok menyusul selesainya perawatan beberapa mesin pembangkit. Faktor lain untuk mempersingkat pemadaman dengan mengoperasikan dua Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Uap (PLTMGU) Lombok Peaker dan PLTU Jeranjang meski masih dalam tahap uji coba.
”Dengan beroperasinya PLTU Jeranjang (Lombok Barat) dan PLTMGU Lombok Peaker (Kota Mataram), ketersediaan daya di Lombok sudah mencukupi kebutuhan total daya untuk Pulau Lombok,” ujar Asisten Manajer Komunikasi PLN NTB Rofia Fitri, Jumat (22/11/2019) sore, di Mataram, Lombok.
Sebelumnya, PLN NTB melakukan pemadaman bergilir karena mesin PLTU Jeranjang di Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Lombok Barat—terdiri atas dua unit 2 x 25 MW—satu unit mesin berfungsi dan satu lagi semestinya dalam proses pemeliharaan Agustus, tetapi ditunda hingga Oktober. Beberapa mesin pembangkit di Pao’ Motong, Lombok Timur, dan Ampenan, Kota Mataram, juga dalam proses pemeliharaan.
Sementara itu, kemampuan kapasitas sembilan pembangkit listrik tenaga mikrohidro di Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur menurun, dari kemampuan menyuplai daya 8,5 MW pada beban puncak menjadi 3 MW karena debit air penggerak turbin menurun dari sumbernya akibat musim kemarau. Oleh karena defisit daya selama sebulan, dilakukan pemadaman bergilir.
PLTMGU Lombok Peaker dan PLTU Jeranjang Unit 2 ini masih uji coba. Karena itu, kami perlu berhati-hati sambil melihat parameter dan indikator pengujian yang ada.
Namun, PLN NTB berupaya mempercepat selesainya perbaikan mesin-mesin pembangkit itu sehingga pemadaman bergilir bisa dipersingkat, dari yang semula sampai Desember 2019. ”Alhamdulillah, listrik sudah mulai pulih. Uji coba operasi PLTMGU Lombok Peaker berhasil kami percepat, yang sebelumnya akan dilakukan pada Desember bisa dilakukan sejak Selasa (19/11/2019) malam,” tutur General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Rudi Purnomoloka.
Agar mesin-mesin pembangkit berfungsi normal kembali, kata Taufiq, PLN NTB mengerahkan para teknisinya sekitar 200 orang di PLTU Jeranjang dan sekitar 100 orang di PLTMGU Lombok Peaker. Perbaikan mesin pembangkit dilakukan 24 jam dan pekerja bertugas secara bergantian dengan sistem tiga shift selama satu bulan lebih.
PLTMGU Lombok Peaker sudah berhasil memasok daya listrik ke Sistem Kelistrikan Lombok. Dari empat mesin PLTMGU Lombok Peaker menghasilkan daya listrik 38 megawatt (MW). Penambahan daya mesin pembangkit di PLTMGU Lombok Peaker akan dilakukan secara bertahap hingga mencapai kapasitas total 130 MW hingga Desember 2019. Adapun steam turbin (turbin) menghasilkan daya listrik 10 MW, ditargetkan selesai semester I-2020.
Kemudian, PLTU Jeranjang yang meliputi dua unit mesin, yang sudah selesai perbaikannya, kini sudah beroperasi dan memasok daya 10 MW ke sistem kelistrikan Lombok meski masih tahap uji coba untuk melihat kinerja mesin. ”PLTMGU Lombok Peaker dan PLTU Jeranjang Unit 2 ini masih uji coba. Karena itu, kami perlu berhati-hati sambil melihat parameter dan indikator pengujian yang ada,” ujar Rudi Purnama.
Saat ini sistem kelistrikan Lombok memiliki daya mampu sebesar 271 MW dengan beban puncak sebesar 259 MW sehingga terdapat cadangan 12 MW. Karena kebutuhan daya sudah mencukupi, PLN NTB tidak melakukan pemadaman.
Berdasarkan pantauan Kompas, Jumat (22/11/2019), akibat hujan angin yang melanda Kota Mataram, sempat terjadi pemadaman listrik sekitar satu jam. Hujan angin, seperti dikatakan Bul, warga Perumahan Royal, Jalan Lingkar Selatan Kota Mataram, menyebabkan atap rumah berupa spandek diterbangkan angin, lalu menimpa kabel yang terbentang dari tiang listrik menuju instalasi listrik rumah tangga.
”Listriknya, sih, tetap nyala, tapi kan khawatir juga kalau terjadi apa-apa. Makanya saya lapor ke PLN biar petugas ngecek langsung,” ujar Bul.