Saksikan Pilkades, Seorang Pria di Lampung Ditusuk
Mursalin (44), warga Kabupaten Tanggamus, Lampung, menjadi korban penusukan seusai menyaksikan pemilihan kepala desa di Desa Banjar Negeri, Kecamatan Waylima, Kabupaten Pesawaran, Senin (21/10/2019).
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Mursalin (44), warga Kabupaten Tanggamus, Lampung, menjadi korban penusukan seusai menyaksikan pemilihan kepala desa di Desa Banjar Negeri, Kecamatan Waylima, Kabupaten Pesawaran, Senin (21/10/2019). Hingga kini, korban masih dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek, Bandar Lampung.
Korban mengalami luka tusuk di bagian perut kanan dan kiri, dada, leher bagian belakang, serta tangan sebelah kiri. Korban belum dapat memberikan keterangan terkait insiden penusukan yang menimpanya.
Ruayida (45), istri korban, menuturkan, hari itu, dirinya dan suaminya sedang berkunjung ke rumah orangtuanya di Desa Banjar Negeri. Di hari yang sama sedang berlangsung pemilihan kepala desa. Suaminya tertarik menyaksikan pemilihan di tempat pemungutan suara terdekat.
”Saat itu, suami saya pamit mau lihat pemilihan kepala desa di sekitar rumah orangtua saya,” katanya saat ditemui di RSUD Abdul Moeloek, Selasa (22/10/2019), di Bandar Lampung.
Dia mengaku tidak tahu persis kronologis penusukan itu. Dia terkejut saat mendapat kabar dari pada tetangga bahwa suaminya dibawa ke rumah sakit akibat ditusuk pisau oleh seseorang. Dia berharap, polisi segera mengusut kasus penusukan tersebut hingga tuntas dan menangkap pelakunya.
Kepala Kepolisian Resor Pesawaran Ajun Komisaris Besar Popon A Sunggoro menuturkan, pihaknya masih memburu pelaku pengeroyokan Mursalin. Saat ini, polisi telah memeriksa sejumlah barang bukti, antara lain video jalannya pemungutan suara di lokasi.
Dari hasil penyelidikan sementara dan pemeriksaan sejumlah saksi, korban diketahui bertengkar dengan seseorang di lokasi tempat pemungutan suara. Pertengkaran terjadi saat penghitungan suara berlangsung.
Korban diketahui bertengkar dengan seseorang di lokasi tempat pemungutan suara.
Meski begitu, polisi belum dapat memastikan apakah penusukan tersebut terkait dengan pertengkaran tersebut. Pasalnya, penganiayaan terjadi di luar tempat pemungutan suara. Selain itu, belum dapat dipastikan pula penganiayaan itu terkait dengan pemilihan kepala desa.
Pejabat Kepala Desa Banjar Negeri Azmal Haq menilai, insiden penusukan tersebut tidak berkaitan dengan pemilihan kepala desa. Pasalnya, korban bukan warga asli Desa Banjar Negeri. Di tempat pemungutan suara tersebut, korban juga hanya sekadar menonton jalannya pemilihan kepala desa.