Tidak Serahkan Syarat Administrasi, Dua Calon Sekda NTB Gugur
Dari tujuh pendaftar calon sekretaris daerah Nusa Tenggara Barat, hanya lima calon yang menyerahkan berkas persyaratan administrasi. Adapun dua calon lain dinyatakan gugur.
Oleh
KHAERUL ANWAR
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Dari tujuh pendaftar calon sekretaris daerah Nusa Tenggara Barat, hanya lima calon yang menyerahkan berkas persyaratan administrasi. Adapun dua calon lainnya dinyatakan gugur karena hingga masa pendaftaran ditutup tidak melengkapi persyaratan administrasi kepada Panitia Seleksi (Pansel) Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya Sekda NTB.
”Sampai masa pendaftaran ditutup, lima yang mendaftar melalui online sudah melengkapi syarat administrasi, sementara dua orang lainnya dinyatakan gugur karena tidak bisa melengkapi persyaratan administrasi,” kata Kepala Sekretariat Pansel JPT Madya Sekda NTB Drs H Fathurrahman, Senin (7/10/2019), di Mataram, Lombok.
Sampai masa pendaftaran ditutup, lima yang mendaftar melalui online sudah melengkapi syarat administrasi, sementara dua orang lainnya dinyatakan gugur karena tidak bisa melengkapi persyaratan administrasi.
Pansel membuka pendaftaran 17 September-4 Oktober. Calon yang menyerahkan persyaratan administrasi adalah Iswandi, Penjabat Sekda NTB merangkap Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah NTB; Baiq Eva Nurcahyaningsih, Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) NTB; Ridwansyah, Asisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB; Lalu Gita Aryadi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Atap NTB; serta Husnul Fauzi, Kepala Dinas Pertanian NTB.
Sementara itu, calon yang tidak menyerahkan berkas persyaratan adalah Ibu Salim, Inspektur Inspektorat NTB, dan Ahmad Hilmi Hidayatullah, dosen universitas swasta di Mataram. ”Mendaftar iya, keduanya tidak melanjutkan dengan pemberkasan persyaratan.” Ucap Fathurrahman.
Menurut Fathurrahman, Tim Pansel selanjutnya melakukan validasi data dan berkas persyaratan administrasi lima calon sekda NTB, kemudian hasil seleksi administrasi diumumkan pada 8 Oktober. Calon yang lulus seleksi administrasi akan mengikuti uji kompetensi managerial, tes kesehatan fisik/psikologi, bebas narkoba, penelusuran rekam jejak, presentasi makalah, dan wawancara.
Proses seleksi dijadwalkan selesai 16 Oktober 2019. Pansel menentukan tiga nama yang memenuhi syarat berdasarkan peringkat hasil penilaian. Tiga nama itu diserahkan kepada Gubernur NTB, 17 Oktober, dan Gubernur NTB menyerahkan nama-nama itu kepada Kemendagri.
Di tempat terpisah, Ibu Salim ketika ditanya perihal hanya mendaftar tetapi tidak melengkapi persyaratan, hanya berkomentar singkat. ”Biar senior-senior saja yang ikut seleksi,” katanya.
Calon lain, Gita Aryadi, mengutarakan tujuan mengikuti seleksi sekda NTB, seperti kepangkatan dan pengalaman kerja memenuhi persyaratan yang ditentukan Pansel. Jabatan sekda merupakan jabatan tertinggi dalam pola karier aparatur sipil negara (ASN). ”Saya ingin mempersembahkan pengabdian terbaik bagi daerah,” katanya.
Sedangkan Eva Nurcahyaningsih mengatakan, dirinya tidak merasa terbeban mengikuti seleksi karena dilandasi siap kalah siap menang. ”Yang penting kami para calon berjuang maksimal. Mau berhasil atau tidak berhasil, itu soal lain nanti,” ujar Eva.
Para calon sekda NTB selain memenuhi syarat kepangkatan, juga pengalaman kerja dan pernah menjabat sebagai pimpinan organisasi perangkat daerah NTB. Iswandi di antaranya pernah menjabat Kepala Biro Umum Setda NTB dan Kepala Badan Pendapatan Daerah NTB.
Baiq Eva Nurcahyaningsih pernah menjabat Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana NTB serta Kepala Dinas Perindustrian NTB. Sedangkan Ridwansyah, mantan Kepala Dinas Perhubungan NTB dan mantan Ketua Bappeda NTB.