Baveti Bakal Gelar Lagi Kejuaraan Tenis untuk Atlet Veteran
Usia tua bukan halangan untuk meraih prestasi. Barisan Atlet Veteran Tenis Indonesia kembali menggelar Baveti Indonesia Open di Jakarta, 31 Juli hingga 4 Agustus 2019.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Barisan Atlet Veteran Tenis Indonesia akan kembali menggelar Baveti Indonesia Open di Jakarta, 31 Juli hingga 4 Agustus 2019. Kejuaraan tenis dengan 10 kategori dan hadiah 12.000 dollar AS atau senilai lebih dari Rp 171 juta ini terbuka bagi semua atlet senior pria dan wanita.
”Kategori dimulai dari umur 40+. Untuk petenis wanita, kami membuka kategori hingga 60+ dan petenis pria bahkan ada kategori usia 70+,” ujar Ketua Umum Pengurus Pusat Barisan Atlet Veteran Tenis Indonesia (Baveti) Theo L Sambuaga, saat ditemui dalam acara pengukuhan Pengurus Daerah Baveti Jawa Tengah, di Pendopo Pengabdian, Kota Magelang, Jumat (26/7/2019) malam.
Theo mengatakan, Baveti Indonesia Open 2019 adalah yang kedua diselenggarakan Baveti. Sebelumnya, di edisi pertama diikuti 230 peserta dari sejumlah negara. Tahun ini, jumlah pendaftar 270 peserta. Sebanyak 38 peserta di antaranya berasal 18 negara.
Melihat tingginya animo peserta, Theo mengatakan, gairah atlet berusia 35 tahun ke atas untuk bermain tenis masih tinggi. Dia berharap, keinginan itu bisa disalurkan lewat pembentukan Baveti di tingkat kota/kabupaten. Saat ini, kepengurusan Baveti ada di 23 provinsi.
”Baveti bisa menjadi wadah bagi atlet-atlet senior untuk berkumpul, berlatih bersama, dan berkomunikasi satu sama lain,” ujarnya.
Baveti bisa menjadi wadah bagi atlet-atlet senior untuk berkumpul, berlatih bersama, dan berkomunikasi satu sama lain.
Theo mengatakan, usia tua, menurut dia, bukan halangan untuk meraih prestasi. Ia mencontohkan mantan atlet nasional Indonesia, Yustedjo Tarik yang kini sudah berusia 64 tahun, tetap bisa bertanding, berlaga, dan meraih juara di kejuaraan-kejuaraan internasional.
Menurut Theo, selain meningkatkan kemampuan atlet senior, Baveti juga tetap peduli, dan ingin tetap berkontribusi pada capaian prestasi Indonesia di bidang olahraga tenis. Baveti juga sudah menjalin kerja sama dengan PB Pelti untuk membantu membina, dan meningkatkan prestasi dari atlet-atlet yunior.
”Teknis pembinaan dan pelatihan memang dilakukan PB Pelti. Namun, kami, juga tetap berperan serta dengan membantu dengan berbagi pengalaman, dan memberi masukan, termasuk di antaranya terkait teknis permainan,” ujarnya.
Ketua Pengda Baveti Jateng Sigit Widyonindito akan segera berkeliling mendorong terbentuknya Baveti di kota/kabupaten. ”Keberadaan Baveti sangat dibutuhkan. Atlet-atlet senior di banyak daerah memiliki animo tinggi untuk berkumpul dan berlatih bersama,” ujarnya. Saat ini, masih ada lebih dari 10 kota/kabupaten di Jateng yang belum memiliki kepengurusan Baveti.
Sigit mengatakan, akan terus berupaya meningkatkan prestasi dan memberikan motivasi bagi para atlet yunior untuk terus meningkatkan prestasi. Upaya ini, menurut dia, nantinya akan diwujudkan dalam sejumlah program seperti pelatihan bagi para atlet senior atau yunior.