Kondisi jalan nasional di ruas Pejagan-Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, perlu ditingkatkan untuk menambah kemampuan ruas tersebut.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
BREBES, KOMPAS - Kondisi jalan nasional di ruas Pejagan-Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dikeluhkan kurang memadai. Perluasan dan peningkatan konstruksi jalan perlu dilakukan untuk menambah kemampuan ruas tersebut.
Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Brebes Ahmad Syatibi, dalam diskusi kelompok terfokus bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Perhubungan, dan Menteri Kesehatan di Pendopo Kabupaten Brebes, Minggu (9/6/2019).
Jalur selatan yang memiliki panjang sekitar 90 kilometer tersebut merupakan jalur alternatif bagi pemudik tujuan Purwokerto dan sekitarnya. Biasanya, pemudik yang keluar pintu Tol Pejagan akan menempuh jalan ini untuk menuju Purwokerto.
Selama ini, baru stastusnya saja yang ditingkatkan, sedangkan kondisi jalannya masih sama seperti saat statusnya masih jalan provinsi.
Syatibi mengatakan, peningkatan kualitas jalan itu diperlukan seiring dengan peningkatan status dari jalan provinsi menjadi jalan nasional. Peningkatan status jalan tanpa peningkatan kualitas jalan berpotensi menimbulkan permasalahan, salah satunya kepadatan lalu lintas.
"Perluasan jalan, peningkatan konstruksi jalan, dan peningkatan kapasitas jembatan di ruas jalan nasional Pejagan-Paguyangan perlu dilakukan. Selama ini, baru stastusnya saja yang ditingkatkan, sedangkan kondisi jalannya masih sama seperti saat statusnya masih jalan provinsi," kata Syatibi.
Idealnya, jalan nasional memiliki lebar setidaknya 7 meter. Adapun lebar Jalan Pejagan-Paguyangan saat ini baru sekitar 6 meter. Tak hanya itu, beberapa jembatan di ruas jalan tersebut juga dinilai kurang memadai sehingga tak bisa dilalui kendaraan dari arah berlawanan secara bersamaan. Hal itu, misalnya, terjadi di jembatan di Kecamatan Songgom.
Kurang memadainya kapasitas ruas Jalan Pejagan-Paguyangan, dikatakan Wakil Kepala Kepolisian Resor Brebes Komisaris M Faisal Perdana, menghambat arus kendaraan. Hal itu membuat kepadatan lalu lintas di ruas tersebut tak bisa dihindari.
Kemacetan di ruas jalan tersebut sempat terjadi pada Minggu siang-malam. Hal itu terjadi akibat lonjakan volume kendaraan dan kurangnya kapasitas jalan. Untuk memecah arus kendaraan agar tidak menumpuk di ruas Pejangan-Paguyangan, Polres Tegal sempat memberlakukan sistem satu arah bagi kendaraan dari arah selatan menuju utara.
Sistem satu arah diberlakukan mulai dari Ajibarang, Banyumas, sampai Klonengan, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal. Saat ruas jalan Klonengan ditutup, arus kendaraan menuju selatan diarahkan menuju daerah Songgom, Brebes.
Saat dikonfirmasi, Senin (10/6) malam, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Tegal Ajun Komisaris M Adiel Aristo membenarkan adanya pemberlakuan sistem satu arah pada ruas jalan Purwokerto-Tegal pada Minggu malam.
"Untuk mengurai kemacetan di daerah Brebes, kendaraan dari arah Purwokerto kami terapkan satu arah selama lebih kurang 30 menit. Pemberlakuan sistem satu arah tersebut dimulai dari pukul 21.30 WIB," ucap Adiel.
Arus balik
Sementara itu, arus balik di jalur selatan Kabupaten Tegal dan Brebes pada Senin siang terpantau ramai lancar. Kendaraan pribadi roda dua dan roda empat dengan nomor polisi luar daerah terlihat bergerak menuju arah Jakarta.
Tardi (55), salah satu pemudik yang akan kembali ke Jakarta, mengatakan, setiap tahun dirinya selalu melewati jalur selatan Tegal-Purwokerto untuk mudik ke Banjarnegara. Tardi dan keluarganya memilih untuk kembali ke Jakarta pada Senin siang karena ingin menghindari puncak arus balik yang diprediksi terjadi Sabtu dan Minggu malam.
"Sengaja kembali hari Senin karena untuk menghindari puncak arus balik. Kalau hari ini, kelihatannya lebih lancar. Padahal, di ruas jalan ini semalam sempat macet parah," kata Tardi.
Berdasarkan keterangan petugas jaga di pos pelayanan Dinas Perhubungan Kabupaten Tegal di daerah Prupuk, volume kendaraan sudah mulai turun pada Senin. Sementara, puncak kepadatan tertinggi di jalur selatan Kabupaten Tegal terjadi pada Sabtu, yakni 63.737 kendaraan.