Di tengah kondisi yang sudah sangat melelahkan, rapat pleno rekapitulasi hasil pemungutan suara di tingkat Provinsi Maluku akhirnya selesai. Pada Senin (20/5/2019), pukul 07.35 WIT, Ketua KPU Maluku Syamsul R Kubangun mengetuk palu sidang tiga kali. Perdebatan panjang yang mewarnai dinamika rapat dengan tensi cukup panas itu telah selesai.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
Di tengah kondisi yang sudah sangat melelahkan, rapat pleno rekapitulasi hasil pemungutan suara di tingkat Provinsi Maluku akhirnya selesai.
Pada Senin (20/5/2019), pukul 07.35 WIT, Ketua KPU Maluku Syamsul R Kubangun mengetuk palu sidang tiga kali. Perdebatan panjang yang mewarnai dinamika rapat dengan tensi cukup panas itu telah selesai.
Pada Senin itu rapat baru dimulai sekitar pukul 04.30 WIT setelah anggota KPU Kabupaten Seram Bagian Timur tiba di Kota Ambon menggunakan speedboat.
Dinamika pleno di Seram Bagian Timur memang cukup lama sehingga menyeret jadwal di tingkat provinsi itu. Umumnya, masalah yang diperdebatkan terkait pergeseran suara internal partai dengan margin yang sangat sedikit.
Begitu pula perbedaan data pemilih dan pengguna hak pilih. Di beberapa tempat pemungutan suara, semua surat suara dicoblos sampai habis, termasuk surat suara cadangan 2,5 persen dari jumlah daftar pemilih tetap. Juga partisipasi pemilih disabilitas yang mencapai 100 persen. Fakta semacam ini mencurigakan. Entahlah, apa yang terjadi. Namanya juga politik yang lekat dengan kecurangan.
Dinamika itu melelahkan semua orang. Penyelenggara pemilu terlihat kehabisan stamina. Apabila saksi calon diwakili secara bergantian dalam ruang sidang, komisioner KPU tidak begitu. Semua harus lengkap. Kelelahan itu terlihat semisal saat Syamsul membacakan rekap perolehan suara calon.
Sempat keliru
Beberapa kali ia keliru membaca. Setelah dikoreksi, ia memperbaiki lagi. Untuk menjaga konsentrasi, ia berulang kali mengusap wajah. Kopi atau makan kecil yang biasanya jadi doping pemelek mata, kali ini harus jauh-jauh. Semua lagi puasa Ramadhan.
Terima kasih kepada semua penyelenggara, pengawas, peserta pemilu, saksi, Polri/TNI, dan juga rekan-rekan pers yang setia meliput. Terima kasih juga kepada masyarakat Maluku yang telah menjaga kedamaian selama pemilu ini. (Syamsul R Kubangun, Ketua KPU Maluku)
Begitu pula aparat keamanan yang berjaga di arena rakapitulasi yang berlangsung di Kantor KPU Maluku itu. Pada saat pleno terakhir, Kepala Polda Maluku Inspektur Jenderal Royke Lumowa dan Panglima Kodam XVI/Pattimura Mayor Jenderal Marga Taufiq juga tampak hadir sejak dini hari. Keduanya duduk santai sambil mengotak-atik telepon genggam, menunggu hingga selesai pleno.
Rapat ditutup, Syamsul dan empat komisioner lainya beserta operator data langsung bergerak ke Bandar Udara Pattimura Ambon.
Royke tampak memberi isyarat agar proses penyelesaian administrasi dipercepat lantaran waktu keberangkatan sudah mepet. Royke dan Marga ikut mengantar rombongan KPU itu ke bandara.
”Terima kasih kepada semua penyelenggara, pengawas, peserta pemilu, saksi, Polri/TNI, dan juga rekan-rekan pers yang setia meliput. Terima kasih juga kepada masyarakat Maluku yang telah menjaga kedamaian selama pemilu ini,” kata Syamsul.
Menurut rencana, KPU Maluku akan melaporkan hasil pemilu di Maluku dalam rapat pleno rekapitulasi tingkat nasional pada siang nanti. Hampir semua provinsi di Indonesia sudah direkap secara nasional.
Berdasarkan hasil rekapitulasi di Maluku, pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin, memperoleh 599.657 suara atau 60,40 persen, sedangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, meraih 392.940 atau 39,60 persen suara.
Sementara itu, perwakilan Maluku di Senayan terdiri dari empat anggota DPR dan empat anggota DPD. Anggota DPR yang terpilih yaitu Mercy C Barends, Hendrik Lewarissa, Abdullah Tuasikal, dan Saadiah Uluputty. Adapun anggota DPD yang terpilih yaitu Miranti Dewaningsih Tuasikal, Novita Anakota, Anna Latuconsina, dan Nono Sampono.