Pemulihan Aliran Listrik di Bengkulu Jadi Prioritas
Menteri BUMN Rini Soemarno memastikan aliran listrik di daerah terdampak bencana di Provinsi Bengkulu bakal pulih pada Jumat (3/5/2019). Sebagian besar tiang listrik sudah terpasang dan progres pemulihan mencapai 68,02 persen.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
BENGKULU, KOMPAS — Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno memastikan aliran listrik di daerah terdampak bencana di Provinsi Bengkulu bakal pulih pada Jumat, 3 Mei 2019. Sebagian besar tiang listrik sudah terpasang dan progres pemulihan mencapai 68,02 persen.
Rini menyampaikan hal itu saat mengunjungi sejumlah daerah terdampak di Kota Bengkulu, Bengkulu Utara, dan Bengkulu Tengah, Selasa (30/4/2019). Ia mengatakan, kendala petugas PLN untuk memulihkan aliran listrik di daerah terdampak adalah akses jalan yang sulit ditembus.
”Saat ini, semua akses sudah bisa terbuka sehingga tiang pun dapat segera didirikan untuk penyambungan kabel,” ujarnya.
Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN Muhammad Ali menuturkan, progres perbaikan kelistrikan di daerah Bengkulu mencapai 68,02 persen dengan layanan listrik kepada 6.788 pelanggan. Dari 161 gardu yang terdampak, sebanyak 108 gardu sudah kembali normal.
Selain itu, PLN juga memperbaiki dua penyulang. Adapun dua penyulang lain masih dalam proses perbaikan.
Ali mengatakan, kendala utama proses pemulihan ialah masih ada sejumlah lokasi yang tergenang air dan tertutup longsoran. ”Namun, kami tetap berupaya menembus lokasi tersebut, tentu dengan mengedepankan keselamatan petugas,” ucapnya.
Kendala utama proses pemulihan ialah masih ada sejumlah lokasi yang tergenang air dan tertutup longsoran.
General Manager PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu Daryono mengungkapkan, dari semua wilayah yang terpapar bencana, kawasan Bengkulu Tengah dan Kabupaten Kaur terdampak paling parah. ”Di dua daerah itu kerusakan infrastruktur kelistrikan paling besar,” katanya.
Menurut Daryono, agar semua daerah terdampak bencana dapat segera teraliri listrik, pihaknya mendatangkan alat berat agar tiang-tiang penyalur segera didirikan. Namun, kendaraan alat berat masih sulit masuk karena sebagian jalan akses rusak, bahkan terputus akibat longsor.
Dalam menyambungkan kabel, lanjut Daryono, tiang yang masih dalam kondisi baik dapat digunakan kembali. Namun, tiang yang sudah patah dan rusak harus diganti. ”Untuk mendatangkan tiang ke kawasan yang terpapar bencana inilah yang membutuhkan waktu,” katanya.
Walau demikian, ujar Daryono, untuk wilayah Kota Bengkulu, penyaluran aliran listrik sudah normal kembali. Hal ini karena sejumlah kawasan yang tergenang banjir kini mulai mengering.
Dalam kunjungannya ke Bengkulu, Rini menilai, yang terpenting adalah membangun kembali konektivitas sehingga aktivitas warga Bengkulu pascabencana tidak terganggu. Bahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk memperbaiki sejumlah sarana infrastruktur yang rusak.
”Saya akan menurunkan tim penilai untuk memantau daerah mana saja yang harus dibangun. Dalam satu minggu, akan saya terima laporannya,” kata Rini.
Menurut rencana, perbaikan jembatan yang rusak akan dilakukan PT Hutama Karya. Salah satu jembatan yang diperbaiki adalah Jembatan Tanjung Agung Palik di Bengkulu Utara dan sejumlah jembatan gantung.
”Kami akan perbaiki jembatan yang rusak agar warga bisa beraktivitas dan anak-anak bisa kembali bersekolah,” ucapnya.