Pemilihan umum 2019 di Balikpapan dirayakan dengan suka cita. Beberapa pemilih menyisihkan uang dan hasil bumi secara sukarela untuk kebutuhan konsumsi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Pusat perbelanjaan juga memberi berbagai promo untuk pembeli yang sudah memberikan suaranya di tempat pemungutan suara (TPS).
Oleh
SUCIPTO
·4 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Pemilihan Umum 2019 di Balikpapan, Kalimantan Timur, dirayakan dengan sukacita. Beberapa pemilih menyisihkan uang secara sukarela untuk kebutuhan konsumsi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS. Masyarakat bergotong royong menyediakan konsumsi dari hasil bumi untuk pemilih dan petugas. Pusat perbelanjaan juga memberikan berbagai promo untuk pembeli yang sudah memberikan suaranya di tempat pemungutan suara.
Warga RT 003 dan RT 004 Kelurahan Kelandasan Ilir, Kecamatan Balikpapan Kota, Balikpapan, banyak yang berprofesi sebagai pengusaha. Mereka secara sukarela memberikan konsumsi kepada petugas KPPS di TPS 01. Beberapa pemilih juga memberikan uang kepada petugas KPPS sebagai tambahan biaya untuk konsumsi.
Andrio (29), salah satu warga, mengatakan, kebersamaan dan kekeluargaan di tempat tinggalnya merupakan sebuah anugerah. Meskipun memiliki perbedaan dan pandangan politik, masyarakat tetap saling membantu dalam penyelenggaraan pemilu kali ini.
”Saling bantu itu hal yang biasa. Petugas KPPS itu tugas dan tanggung jawabnya berat. Kalau hanya membantu konsumsi, itu belum sebanding dengan kerja keras mereka,” katanya saat ditemui seusai memilih, Rabu (17/4/2019).
Diki (32), anggota perlindungan masyarakat (linmas) yang bertugas menjaga di TPS itu, merasa terbantu dengan inisiatif warga. Kebersamaan warga membuatnya semangat bertugas. Sejak Selasa (16/4/2019), ia menginap di TPS dan tidur bergantian dengan anggota linmas lain.
Saling bantu itu hal yang biasa. Petugas KPPS itu tugas dan tanggung jawabnya berat. Kalau hanya membantu konsumsi, itu belum sebanding dengan kerja keras mereka.
Sejak pukul 06.00 Wita di hari pencoblosan, ia sudah membantu KPPS untuk menyiapkan berbagai perlengkapan untuk pemilu di TPS yang ia jaga. Rasa kantuk tak terhindarkan saat menjaga karena ia hanya tidur 2 jam.
”Dukungan warga di sini membuat semangat saya naik lagi,” kata Diki.
Sementara itu, di TPS 13, Kelurahan Lamaru, Kecamatan Balikpapan TImur, Balikpapan, warga memeriahkan TPS dengan hiasan janur kuning dengan membuat aneka umbul-umbul. Kepada para petugas KPPS juga dihidangkan kelapa muda, hasil bumi di wilayah setempat.
Potongan harga
Berbagai pusat perbelanjaan di Balikpapan buka lebih siang dibanding hari biasanya. Pusat perbelanjaan itu biasanya buka pukul 10.00 Wita, tetapi saat pelaksanaan Pemilu 2019, toko-toko itu baru buka pukul 12.00 Wita.
Harga khusus bagi pembeli yang sudah memberikan hak suaranya di TPS juga diberikan berbagai toko. Di Plaza Balikpapan, sebanyak 90 persen toko di pusat perbelanjaan itu memberikan harga khusus bagi pembeli yang bisa menunjukkan bukti tinta yang menempel di jari mereka.
Pihak pengelola plaza juga memberikan bingkisan khusus bagi pengunjung yang berbelanja minimal Rp 600.000 pada 17 April. ”Pengunjung akan mendapatkan bingkisan berupa tas belanja dan gelas dari Plaza Balikpapan. Ini untuk mendukung dan memberikan penghargaan bagi pemilih yang sudah berpartisipasi di dalam Pemilu 2019 ini,” ujar Marketing Communication Supervisor Plaza Balikpapan Ahmad Fauzan.
Penyewa tempat di plaza itu juga memberikan berbagai diskon bagi pengunjung yang menunjukkan tinta yang masih menempel di jari, tanda sudah mengikuti Pemilu 2019. Salah satu toko roti memberikan diskon 20 persen bagi pembeli yang sudah menyalurkan hak pilih.
Pengunjung akan mendapatkan bingkisan berupa tas belanja dan gelas dari Plaza Balikpapan. Ini untuk mendukung dan memberikan penghargaan bagi pemilih yang sudah berpartisipasi di dalam Pemilu 2019 ini.
Salah satu pembeli roti, Diana Artya (34), memanfaatkan waktu luang bersama keluarga ke pusat perbelanjaan. Setelah menentukan pilihan pemimpin di TPS, ia berbelanja bersama suami dan anaknya. Ia senang dengan adanya berbagai diskon yang ditawarkan.
”Di luar diskon ini, Pemilu 2019 ini yang saya tunggu-tunggu karena ada yang perlu diperjuangkan untuk dipilih. Harapannya, siapa pun pemimpinnya, Indonesia harus menjadi lebih baik lagi. Pemimpinnya juga amanah,” katanya.
Toko elektronik juga memberikan penawaran buy one get one untuk pembelian aksesori elektronik dan gawai. Momen libur Pemilu 2019 dimanfaatkan untuk meningkatkan penjualan barang elektronik.
Orang-orang yang bekerja di sektor jual-beli barang elektronik berharap iklim bisnis elektronik semakin baik di Indonesia. Ada pula harapan agar ada penyesuaian upah minimum kota atau kabupaten (UMK). Sebab, upah minimum kerap tidak sebanding dengan biaya hidup di kota.
Area Head Kaltim Erafone, Sugianto (34), berharap biaya pengiriman barang elektronik tidak mahal. Selain itu, ia juga berharap pemimpin terpilih dari mulai dari presiden hingga anggota legislatif kota bisa menyelesaikan masalah kesenjangan ekonomi.
”Biaya hidup di Balikpapan cukup tinggi, tetapi UMK di sini hanya sekitar Rp 2,8 juta. Saya rasa penyesuaian UMK perlu dipertimbangkan di berbagai kota,” kata Sugianto.