10.874 Personel Linmas Dikerahkan Jaga TPS di Banyumas
Sebanyak 10.874 personel Satuan Perlindungan Masyarakat atau Linmas diterjunkan ke 5.437 tempat pemungutan suara di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Diperlukan kerja sama dan sinergi antaraparat keamanan serta masyarakat untuk menjamin kelancaran pemilu.
Oleh
MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Sebanyak 10.874 personel satuan perlindungan masyarakat atau linmas diterjunkan ke 5.437 tempat pemungutan suara di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Diperlukan kerja sama dan sinergi antar-aparat keamanan serta masyarakat untuk menjamin kelancaran pemilu.
”Kepada anggota linmas, laksanakan tugas dan kewajiban dengan ikhlas, cerdas, dan tuntas serta menjunjung tinggi integritas dan profesionalitas,” kata Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono dalam Apel Pergeseran Pasukan dalam Rangka Pengamanan TPS Pemilu 2019 di GOR Satria Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (15/4/2019).
Sadewo mengatakan, para personel linmas akan berjaga di setiap TPS serta berkoordinasi di bawah komando Polres Banyumas. Per TPS akan dijaga dua anggota linmas. ”Netralitas sangat dibutuhkan dalam menjalankan tugas ini,” katanya.
Bersama 1.100 personel Polri dari Polres Banyumas dan 503 personel TNI dari Kodim 0701/Banyumas, para personel linmas akan bersama-sama menjaga kelancaran pemilu. ”Dari TNI, personel sebanyak 403 orang akan melakukan pemantauan dan 100 orang akan stand by,” kata Komandan Kodim 0701/Banyumas Letkol (Inf) Candra.
Kepala Kepolisian Resor Banyumas Ajun Komisaris Besar Bambang Yudhantara Salamun menyampaikan, pihaknya siap mengamankan pesta demokrasi ini. ”Kami meyakinkan kepada seluruh masyarakat Banyumas bahwa dalam proses pesta demokrasi ini, masyarakat harus aman dan nyaman dalam memberikan hak suaranya. Tidak boleh ada satu pihak pun yang bisa menghalangi. Apabila nanti ditemukan, kami tidak segan-segan untuk mengambil tindakan tegas,” kata Bambang.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Banyumas mengidentifikasi 197 tempat pemungutan suara yang rawan politik uang. Patroli pengawasan antipolitik uang digencarkan untuk mencegah kerawanan tersebut.
Kami meyakinkan kepada seluruh masyarakat Banyumas bahwa dalam proses pesta demokrasi ini, masyarakat harus aman dan nyaman dalam memberikan hak suaranya. Tidak boleh ada satu pihak pun yang bisa menghalangi. Apabila nanti ditemukan, kami tidak segan-segan untuk mengambil tindakan tegas.
Koordinator Divisi Pengawasan, Humas, dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Kabupaten Banyumas Divisi Yon Daryono menyampaikan, TPS rawan ada di Kecamatan Cilongok, Sumbang, dan Purwokerto Selatan.
Di Cilongok, jumlah TPS-nya banyak, sampai 375, dan di Purwokerto Selatan juga ada di 1 kelurahan sampai 50 TPS. ”Di Sumbang, kerawanan tinggi karena di situ banyak tokoh politik, ketua partai, dan dinamikanya cukup keras,” papar Yon.
Selain TPS rawan politik uang, ada pula 1.208 TPS yang rawan karena terdapat pemilih DPTb, 435 TPS terdapat pemilih DPK, 227 TPS dekat dengan rumah sakit, 232 TPS dekat dengan perguruan tinggi, 588 TPS dekat dengan lembaga pendidikan asrama atau pondok pesantren.
Sebanyak 309 TPS berada dekat posko atau rumah tim kampanye peserta pemilu dan 186 TPS terdapat praktik menghina/menghasut di antara pemilih terkait isu SARA. ”Terkait adanya pemilih DPTb, DPK, dekat RS perguruan tinggi, dan pesantren serta asrama ini terkait potensi kehilangan hak pilih,” kata Yon.