Pemda Harus Tangkap Peluang Ekonomi Jalur Kereta Baru
Munculnya jalur baru kereta api harus ditangkap pemerintah daerah di Jawa Barat sebagai peluang ekonomi baru. Salah satu yang dapat dikembangkan adalah memajukan sektor pariwisata.
Oleh
Samuel Oktora
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS-Munculnya jalur baru kereta api harus ditangkap pemerintah daerah di Jawa Barat sebagai peluang ekonomi baru. Salah satu yang dapat dikembangkan adalah memajukan sektor pariwisata.
Paling anyar adalah beroperasinya Kereta Api Pangandaran jurusan Gambir-Bandung-Banjar sejak awal tahun 2019. Jalur ini memudahkan calon penumpang yang hendak pergi menuju kawasan wisata Pangandaran. Bila sebelumnya Pangandaran ditempuh 6-8 jam dari Bandung, kereta api memangkas waktu perjalanan hingga 50 persen lebih cepat. Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga meluncurkan KA Galunggung jurusan Kiaracondong – Tasikmalaya di bulan yang sama.
“Pengoperasian KA Pangandaran dan KA Galunggung ini memberi peluang ekonomi yang bagus. Hal ini berlaku untuk daerah yang dilalui jalur kereta lainnya,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Jabar Herman Muchtar di Bandung, Rabu (27/2/2019).
Herman mengatakan, saat ini, rata-rata hunian saat akhir pekan di daerah yang dilintasi kedua KA itu belum maksimal, sekitar 30 persen. Rata-rata wisatawan menginap pun tidak lama, antara 1-2 hari.
"Harapannya, saat akses semakin mudah akan ada banyak kawasan wisata yang disiapkan guna menarik wisatawan untuk datang dan menginap lebih lama," kata dia.
Tak hanya meluncurkan jalur baru, PT KAI juga memberikan tiket promo bagi calon penumpang. Tiket promo itu diberlakukan untuk KA Galunggung semula dari Januari hingga 25 Februari dan KA Pangandaran dari Januari hingga 28 Februari. Masa promo itu diperpanjang lagi hingga 31 Maret 2019.
"Tiket KA Galunggung Rp 0 per orang untuk kelas ekonomi. Sedangkan untuk KA Pangandaran Rp 1 untuk kelas eksekutif dan ekonomi premium," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi II Bandung Joni Martinus.
Adapun tarif normal tiket KA Pangandaran yang akan diberlakukan dari Gambir - Banjar sebesar Rp 150.000 per orang untuk kelas eksekutif dan kelas ekonomi premium Rp 110.000 per orang. Sedangkan KA Galunggung bakal dibanderol sekitar Rp 30.000 per orang untuk kelas ekonomi.
Sejauh ini, Joni mengatakan, rata-rata okupansi per hari KA Galunggung mencapai 89 persen. Sedangkan tingkat keterisian penumpang KA Pangandaran mencapai 146 persen, karena ada penumpang yang turun dan naik di stasiun transit.
Tenaga pemasaran Hotel Sun In Pangandaran Joko Winarso menuturkan, KA Pangandaran ikut meningkatkan okupansi hotel. Dia mencontohkan, okupansi pada akhir pekan meningkat sekitar 15 persen, menjadi 70 persen.
"Selama masa promo dari PT KAI, kami juga memberikan layanan antar-jemput gratis dari Stasiun Banjar ke hotel (Pangandaran) bagi tamu yang sudah membayar kamar lewat daring,” kata Joko.