BANDUNG, KOMPAS-Kejadian angin kencang terasa dalam beberapa hari terakhir di Kota Bandung, Jawa Barat. Dipicu fenomena cuaca lokal, warga tetap diminta waspada terhadap dampak yang bakal ditimbulkannya.
Pada Jumat (25/1/2019), angin kencang itu menerbangkan atap rumah Anis Maesaroh (48) , warga Kelurahan Karang Pamulang, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung, sekitar pukul 11.30. Atap rumah berbahan baja ringan itu lepas terbawa angin dan jatuh di halaman depan rumah tetangganya.
"Rumah saya sedang diperbaiki dan atapnya belum terpasang sempurna. Baru mau diperbaiki ternyata sudah terjadi hal seperti ini," kata Anis.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Geofisika Kelas 1 Bandung, Tony Agus Wijaya mengatakan, angin kencang di sekitar Bandung merupakan kejadian alam lokal. Penyebabnya dipicu pembentukan awan kumulonimbus.
"Kami meminta warga terus waspada karena dampaknya bisa jadi fatal," katanya.
Sebelumnya, fenomena serupa berdampak fatal di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jumat (11/1). Pembentukan awan kumulonimbus memicu terbentuknya puting beliung yang merusak 664 rumah warga.
Ditanya apakah angin kencang itu terkait aktivitas siklon tropis Riley, Tony mengatakan, Bandung belum terpengaruh fenomena itu. Saat ini, pengaruh siklon tropis Riley berpotensi terasa di pantai selatan Jabar. Salah satunya memicu gelombang tinggi 1,5 meter-4 meter yang rentan berbahaya bagi aktivitas melaut nelayan.