JAYAPURA, KOMPAS — Bupati Nduga, Papua, Yairus Gwijangge menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh keluarga korban penyerangan kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya pada 2 Desember 2018. Ia pun mengutuk keras perbuatan para pelaku.
Hal ini disampaikan Yairus saat ditemui di Jayapura, Papua, Selasa (1/1/2019). Yairus menilai perbuatan para pelaku yang membunuh para pekerja PT Istaka Karya tersebut sangat biadab dan sangat tidak manusiawi.
Dalam peristiwa di Puncak Bukit Kabo, Distrik Yigi, itu sebanyak 17 orang meninggal, 7 orang selamat, dan 4 orang hingga kini belum ditemukan.
”Kami tidak menyangka para pelaku bisa menyerang pekerja yang sedang membangun jembatan di Nduga. Padahal, masyarakat sangat membutuhkan infrastruktur, seperti jalan dan jembatan,” kata Yairus.
Ia pun berharap tidak ada lagi konflik kekerasan di Kabupaten Nduga sehingga masyarakat bisa beraktivitas dengan aman dan damai pada tahun ini.
”Kami mendukung penuh TNI dan Polri agar upaya pengejaran para pelaku berjalan hingga tuntas. Sebab, kelompok tersebut adalah musuh dan pengkhianat bangsa,” tuturnya.
Ia menambahkan, upaya penegakan hukum terhadap para pelaku harus terukur sehingga masyarakat sipil tidak menjadi korban.
”Saya akan membentuk tim bersama TNI, Polri, tokoh agama, dan petugas medis untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi konflik,” katanya.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel (Inf) Muhammad Aidi menegaskan, pihaknya siap berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Nduga dalam upaya pengamanan dan pelayanan di bidang lainnya, seperti kesehatan.
”Upaya pengejaran kelompok kriminal bersenjata Egianus Kogoya masih berlangsung. Kami juga masih mencari keberadaan empat pekerja PT Istaka Karya yang belum diketahui nasibnya hingga kini,” kata Aidi.