PURWOKERTO, KOMPAS — Harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, naik menjelang tahun 2019. Harga telur, cabai, dan bawang naik berkisar Rp 4.000 sampai Rp 6.000 per kilogram.
”Harga naik sudah seminggu ini. Harga bawang merah yang biasanya Rp 28.000 sekarang Rp 32.000 per kilogram dan bawang putih biasanya Rp 22.000 sekarang Rp 26.000 per kilogram,” kata Yuliati (37), pedagang sayur di Pasar Manis, Purwokerto.
Yuliati menyebutkan, harga cabai rawit naik sangat tinggi, dari biasanya Rp 38.000 sekarang menjadi Rp 52.000 per kg. ”Cabai ini sedang langka barangnya. Biasanya barang datang setiap 2-3 hari sekali, sekarang seminggu sekali baru datang,” ucapnya.
Mugi (52), pedagang sayur lainnya, mengatakan, harga pangan yang naik antara lain disebabkan terbatasnya persediaan dan keterlambatan pengiriman. ”Cabai dikirim dari daerah Temanggung. Mungkin ini belum panen, jadi harganya naik,” lanjutnya.
Harga beras juga terpantau naik Rp 500 per kilogram. Beras kualitas nomor 3 naik dari Rp 8.500 menjadi Rp 9.000 per kg. Beras kualitas medium naik dari Rp 9.500 menjadi Rp 10.00 per kg. Beras kualitas super naik dari Rp 10.000 menjadi Rp 10.500 per kg.
Selain itu, harga telur juga naik dari Rp 23.000 per menjadi Rp 27.000 per kg. Demikian juga harga ayam naik dari Rp 35.000 menjadi Rp 43.000 per kg. ”Sekarang ayam dibatasi dari distributor hanya 20 ekor per hari,” ujar Siti, pedagang ayam.
Sementara itu, harga daging sapi stabil pada angka Rp 130.000 per kg. Cabai hijau juga stabil, Rp 15.000 per kg.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto Agus Chusaini saat mengecek harga di Pasar Manis mengatakan, kenaikan terjadi karena adanya kenaikan permintaan, sedangkan pasokannya terbatas. Untuk ayam dan telur, misalnya, diperlukan waktu hingga 6 bulan untuk dapat dipanen.
”Untuk cabai, memang karena ini musim hujan, jadi cabainya relatif kurang. Kami berkomunikasi dengan petani cabai, memang karena hujan, jadi panennya tidak begitu bagus. Kami berharap ini tinggal beberapa hari sampai Tahun Baru. Semoga permintaan tidak terlalu tinggi dan kenaikan berhenti sampai di sini,” tutur Agus.