MAKASSAR, KOMPAS — Sebanyak 14 desa terpencil di sejumlah kabupaten di Sulawesi Selatan mulai menikmati aliran listrik dari PLN. Ini bagian dari program listrik desa di Sulsel yang ditargetkan mencapai 100 persen hingga akhir tahun ini.
Eko Wahyu Prasongko dari Humas PT PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) mengatakan, listrik di 14 desa ini dialirkan menggunakan pembangkit jaringan tegangan menengah dan jaringan tegangan rendah. Total daya yang dialirkan mencapai 1.250 kilovolt ampere (kVA) yang mencakup 1.300 pelanggan.
”Sudah menyala sejak Kamis (20/12/2018) dan diresmikan secara simbolis di Kabupaten Luwu. Kami berharap listrik ini dapat mendorong aktivitas perekonomian warga, terutama untuk layanan kesehatan di puskesmas dan juga pendidikan. Kini anak-anak bisa belajar di malam hari,” kata Eko, Jumat (21/12/2018).
Peresmian pengoperasian listrik desa secara simbolis dilakukan di Desa Pajang, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, oleh Wakil Bupati Luwu Amru Saher didampingi General Manager PT PLN Wilayah Sulselrabar Bambang Yusuf.
Ke-14 desa yang mulai menikmati listrik itu ialah Desa Ranteballa, Desa Posik, Desa Tolajuk, Desa Tabang, Desa Ulusalu, dan Desa Pajang di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu. Selain itu, ada lima desa di Kabupaten Tana Toraja, yakni Desa Ratte dan Desa Karudung di Kecamatan Sendana, Desa Sapan Kua-Kua dan Desa Misa Babana di Kecamatan Buntao, dan Desa Mappa di Kecamatan Bonggakaradeng.
Tiga desa lainnya ialah Desa Pulu-Pulu, Kecamatan Buntu Pepasan, Kabupaten Toraja Utara; Desa Potok Ullin, Kecamatan Buntu Batu, Kabupaten Enrekang; dan Desa Pattuku, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone.
Desa-desa ini berada di pelosok sekitar Pegunungan Latimojong dengan kondisi medan yang sulit dijangkau. Umumnya kendaraan yang bisa masuk ke desa-desa itu adalah kendaraan bermotor roda dua jenis trail atau yang telah dimodifikasi. Desa-desa ini adalah penghasil kopi, kakao, serta sejumlah tanaman perkebunan lain.
Menurut Eko, sulitnya medan dan jarak tempuh ke lokasi membuat petugas PLN butuh waktu setidaknya setahun untuk bisa merampungkan proyek listrik di desa ini. Agar listrik teralirkan ke-14 desa itu, dibangun jaringan tegangan menengah 20 kilovolt sepanjang 69,95 kilometer sirkuit (kms) dan jaringan tegangan rendah 220 volt sepanjang 52,87 kms.