SURABAYA, KOMPAS — Hingga Rabu (5/12/2018) petang atau hari keempat pencarian tiga korban hilang saat terbakarnya Kapal Motor Penumpang Gerbang Samudra I di perairan Karang Jamuang, Madura, Jawa Timur, belum membuahkan hasil. Bangkai kapal yang masih panas menghambat pencarian.
“Hari ini tim SAR masih standby menunggu proses pendinginan bangkai KMP Gerbang Samudra I yang masih panas. Tim belum bisa masuk ke bangkai kapal untuk melakukan penyisiran,” kata Tholib Vatelehan dari Humas Kantor SAR Surabaya.
Menurut dia, kondisi bangkai kapal harus dipastikan dingin dan aman ketika ingin menyisir tempat tersebut. Mereka tidak ingin mengambil risiko terjadinya hal yang tidak diinginkan saat melakukan pencarian korban hilang.
KMP Gerbang Samudra I rute Surabaya-Banjarmasin terbakar pada Minggu (2/12) sekitar pukul 01.00, di wilayah perairan Karang Jamuang. Kapal terbakar setelah lima jam bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Kapal seharusnya menempuh perjalanan 23 jam.
Kapal mengangkut 130 orang, terdiri dari 96 penumpang dan 34 anak buah kapal. Sebanyak 127 orang dievakuasi ke Surabaya menggunakan KM Kumala satu jam setelah kebakaran, sedangkan tiga lainnya masih hilang. Ketiga orang yang belum ditemukan adalah nakhoda kapal, Soehaldani, serta dua kadet magang dari sekolah pelayaran di Surabaya, Siska Malal Marifat dan Nurul Fardillah.
Sama seperti pencarian di hari-hari sebelumnya, tim gabungan dari Kantor SAR Surabaya dan Direktorat Polisi Air dan Udara Polda Jawa Timur memusatkan pencarian di dua lokasi. Kedua lokasi itu adalah perairan Karang Jamuang di utara Pulau Madura (lokasi kapal terbakar) dan bangkai KMP Gerbang Samudra I yang telah dikandaskan 2,5 mil (4,63 kilometer) dari lokasi kejadian.
Kepala Syahbandar Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Dwi Budi Sutrisno mengatakan, penyisiran di lokasi kebakaran dilakukan karena beberapa orang terjun ke laut saat kebakaran. Beberapa berhasil diselamatkan kapal Pan Marine 11 milik PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore yang ada di sekitar lokasi dan ikut mengevakuasi korban.
Tim menduga, nakhoda kapal masih terjebak di kamar saat kebakaran. Saat kebakaran, nakhoda baru saja selesai bertugas pukul 00.00 dan digantikan yang lain. Anak buah kapal melihatnya beristirahat di kamar. ”Informasi awal dari operator kapal, api berasal dari dek mobil bagian depan kiri kapal. Penyebab pastinya akan diselidiki oleh KNKT,” kata Dwi.