SEMARANG, KOMPAS — Pelatihan terhadap warga di kelurahan rawan banjir di Kota Semarang, Jawa Tengah, terus dilakukan untuk mengoptimalkan kesiapsiagaan masyarakat lokal dalam menghadapi bencana banjir. Pelatihan warga, Rabu (28/11/2018), diikuti 50 warga di Kelurahan Tanjung Emas, Semarang Utara. Mereka telah selesai mengikuti pelatihan siaga bencana itu.
”Melalui pelatihan siaga bencana ini, yang diikuti 50 warga, tentunya semakin menyiapkan warga menghadapi bencana banjir, terutama banjir rob ataupun banjir akibat luapan sungai di saat musim hujan. Kelurahan Tanjung Mas menjadi kelurahan tangguh bencana,” ujar Darmawan, supervisor keamanan PT Indonesia Power UP (IPUP) Semarang.
Maryoto dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mengemukakan, jumlah kelurahan tangguh bencana akan diperbanyak. Akibat adanya keterbatasan Pemerintah Kota Semarang dan BPBD Kota Semarang dalam penyediaan anggaran untuk pelatihan, BPBD menggandeng perusahaan mitra untuk bergerak membantu warga dalam pelatihan siaga bencana.
Warga peserta pelatihan siaga bencana telah diajari beberapa hal terkait dengan upaya penanganan bencana, mulai dari tingkat dasar sampai tingkat mahir. Pelatihan ini juga melibatkan unsur Basarnas dan pihak terkait lainnya, termasuk kepolisian.
Warga peserta pelatihan siaga bencana telah diajari beberapa hal terkait dengan upaya penanganan bencana, mulai dari tingkat dasar sampai tingkat mahir.
Melalui pelatihan ini, warga diharapkan di saat melakukan penanganan bencana dalam membantu evakuasi warga bisa melakukan sinergitas dengan sukarelawan ataupun tim lain yang tergabung dalam tanggap darurat bencana. Pelatihan ini juga menjadi bekal warga supaya mampu memulihkan diri dan lingkungan dari dampak bencana banjir.
Darmawan dari IPUP mengatakan, tujuan pembentukan kelurahan tangguh bencana adalah melatih warga supaya sigap menangani upaya pertolongan awal di saat bencana datang sebelum tim lain tiba di lokasi.
Dengan kelurahannya sudah tangguh bencana, artinya warga di kelurahan itu sudah banyak yang paham penanganan bencana. Diharapkan, jika terjadi banjir, tidak sampai menelan korban.
Hingga saat ini di Kota Semarang, melalui pelatihan berkesinambungan, setidaknya sudah ada 41 kelurahan yang telah dinobatkan sebagai kelurahan tangguh bencana.