PALANGKARAYA, KOMPAS – Festival Anak Sebangau 2018 angkat tema sampah untuk mengenalkan anak pada kebersihan lingkungannya. Festival tahunan itu juga bertujuan menumbuhkan kecintaan anak sebagai generasi penerus terhadap lingkungan.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Dermaga Kereng Bangkirai yang juga menjadi lokasi wisata di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Minggu (25/11/2018). Ratusan orang memadati tempat tersebut.
Tania (10), salah satu anak yang tinggal di sekitar dermaga, mengungkapkan keseruannya di festival tersebut. Meskipun belum menjadi bagian dari acara, Tania mengamati beberapa temannya dan ikut bersorak.
“Maunya ikut, semoga tahun depan bisa ikut,” ujar Tania.
Festival yang diselenggarakan oleh Borneo Nature Foundation (BNF) itu sudah dilaksanakan sejak 2016 lalu. Tema yang selalu diangkat adalah tema lingkungan.
Dermaga Kereng Bangkirai menjadi salah satu potensi ekowisata di Kota Palangkaraya. Di dermaga tersebut, pengunjung bisa menikmati keindahan sungai hitam.
Sungai itu berwarna hitam karena kandungan tannin yang tinggi. Hal itu normal karena daerah tersebut dikelilingi rawa gambut.
Koordinator Anak Sebangau Petricia Andini Hutasoit mengatakan, selama ini banyak pengunjung datang dan membuang sampah sembarangan. Ia pun menjadi pengajar dalam program Anak Sebangau tersebut dan mengenalkan anak-anak pada jenis-jenis sampah.
“Sekarang mereka sudah lebih peka dan bahkan sampai menegur pengunjung yang membuang sampah sembarangan,” ungkap Petricia.
Tahun ini, festival tersebut juga dimeriahkan oleh drama yang berkaitan dengan sampai. Ada juga tarian-tarian tradisional Dayak, dan berbagai macam hiburan lainnya.
Ratusan orang memadati tempat itu untuk melihat karya-karya dari Program Anak Sebangau. Program ini diikuti oleh 45 anak dari umur 9 sampai 14 tahun. Saat ini sekitar 34 orang anak yang masih aktif mengikuti seluruh jenis kegiatan dari program tersebut.