BANDA ACEH, KOMPAS - Badan Penanggulangan Bencana Aceh mengimbau seluruh warga Aceh agar bersiaga menghadapi potensi terjadinya bencana berupa banjir, longsor, dan angin kencang. Banjir dan longsor berpotensi terjadi karena hujan lebat dan angin kencang diperkirakan melanda Aceh hingga beberapa hari ke depan.
Apalagi bibit siklon tropis Toraji seperti dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika melewati Aceh dan memicu hujan lebat dan angin kencang, (Harian Kompas, Kamis (12/11/2018),
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Teuku Ahmad Dadek, Kamis, mengatakan, ada enam daerah yang sangat berpotensi dilanda cuaca kurang baik yakni Bener Meriah, Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, Lhokseumawe, dan Bireuen. “Kami sudah sampaikan pemerintah kabupaten untuk mengingatkan masyarakat lebih waspada terhadap bencana,” kata Dadek.
Dadek menambahkan, potensi bencana yang paling besar adalah banjir, longsor, dan badai. Banjir menjadi bencana rutin melanda sebagian besar wilayah Aceh saat memasuki musim hujan. Beberapa daerah yang rutin dilanda banjir seperti Aceh Utara, Bireuen, Pidie, Aceh Singkil, dan Aceh Jaya. Sedangkan daerah yang kerap terjadi longsor Aceh Besar, Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara.
Pada pagi Kamis, Banda Aceh dan sekitarnya dilanda hujan intensitas sedang. Namun, hujan hanya berlangsung sekitar 20 menit. Akan tetapi, jika hujan turun sepanjang hari dikhawatirkan sejumlah sungai akan meluap karena debit air naik.
Dadek menuturkan, seluruh tim BPBD di kabupaten di Aceh bersiaga penuh. Mereka rutin memantau debit air sungai dan mengingatkan warga agar waspada.
Wakil Bupati Aceh Utara Fauzi Yusuf memerintah tim siaga bencana kabupaten untuk memantau titik-titik rawan banjir, terutama tanggung sungai yang rawan ambrol. Pada lokasi banjir pekan lalu tim sedang memperbaiki tanggul yang jebol. “Semua tim mulai BPBD, Tagana, Dinas Sosial, dan aparat desa harus siaga,” kata Fauzi.