Anak-anak Surabaya Didorong Menciptakan Lapangan Pekerjaan
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA/IQBAL BASYARI
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf didampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Presiden Global Entrepreneurship Network Global Jonathan Ortman resmi membuka Startup Nations Summit yang digelar di Grand City Mall, Surabaya, Jumat (16/11/2018).
Pembukaan acara yang digelar 16-17 November 2018 ini ditandai dengan pemukulan gong, kemudian dua atlet panahan Surabaya memanah balon sehingga terbukalah banner bertuliskan ”Welcome to Surabaya” dan ”Startup Nations Summit Surabaya 2018”. Selanjutnya, pembukaan itu semakin meriah ketika beberapa atlet turun bergelantungan di panggung Startup Nations Summit (SNS) dan kemudian memberikan bunga kepada para tamu.
Alasan lain, anak-anak Surabaya tidak perlu mencari dan menunggu lowongan pekerjaan, tapi sudah saatnya untuk bisa menciptakan pekerjaan sendiri.
Wali Kota Risma menjelaskan, Kota Surabaya menjadi tuan rumah SNS itu merupakan proses panjang yang harus dilalui. Risma mengaku ngotot untuk bisa menjadi tuan rumah SNS 2018 di Surabaya karena dia ingin membangunkan anak-anak Surabaya bahwa dunia sudah berubah.
”Alasan lain, anak-anak Surabaya ini tidak perlu mencari dan menunggu lowongan pekerjaan, tapi sudah saatnya untuk bisa menciptakan pekerjaan sendiri,” kata Wali Kota Risma menjelang pembukaan SNS.
Selain itu, Risma juga menjelaskan, penduduk Kota Surabaya terdiri atas 40 persen usia muda sehingga dirinya ingin anak-anak Surabaya dan anak-anak lain di Indonesia bergerak mengikuti perubahan itu.
”Saya buat acara selama sekitar satu minggu dengan menggandeng SNS, Bekraf, dan juga menggelar acara Innocreativation untuk membuat shock atau tergerak hatinya sehingga anak muda yang berjiwa pengusaha dan sedang merintis usaha bisa bergerak dan berani mengambil keputusan,” tuturnya.
Risma sangat bersyukur karena warga Surabaya mau diajak untuk berwirausaha dan saat ini pergerakannya sangat pesat. Hal itu terlihat dari banyaknya peserta Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda yang rutin digelar setiap minggu.
Dari usaha yang dirintis di rumah, kelak bisa menjadi sumber keuangan ketika pelaku memasuki usia senja. Artinya, ada sumber pensiun meski bukan pegawai di pemerintahan atau swasta sehingga angka kemiskinan di kota ini semakin hilang.
Kelompok usaha atau ekosistem di Surabaya dimulai dari 89 kelompok dan kini sudah lebih dari 9.500 kelompok yang tumbuh di Surabaya. Jumlah ini akan terus bertambah karena diharapkan pelaku usaha rintisan (startup) terus tumbuh di kota ini.
”Dari usaha yang dirintis di rumah, kelak bisa menjadi sumber keuangan ketika pelaku memasuki usia senja. Artinya, ada sumber pensiun meski bukan pegawai di pemerintahan atau swasta sehingga angka kemiskinan di kota ini semakin hilang,” ujar Risma.
Pada saat pembukaan itu, Wali Kota Risma berharap SNS bisa menjadi acara kolaborasi terbesar di Indonesia dalam dunia usaha rintisan. Melalui acara itu, Wali Kota Risma juga berharap pembuat kebijakan akan semakin mendukung wirausaha dan pelaku industri kreatif demi masyarakat dan generasi bangsa ke depan.
”Saya harap semua delegasi dapat menikmati keramahtamahan kami di Surabaya dan selamat menikmati Surabaya sebagai rumah kedua bagi Anda,” katanya.
Menciptakan peluang kerja
Presiden Global Entrepreneurship Network Global Jonathan Ortman mengatakan, SNS merupakan pertemuan di tingkat global yang menghadirkan menteri dan pejabat pemerintahan. Nantinya, mereka akan membahas bagaimana menciptakan peluang kerja dan entrepreneur bagi kota dan negaranya masing-masing.
”Mereka juga akan membicarakan target ekonomi dan mencari cara baru untuk menciptakan kesempatan wirausaha baru yang lebih besar,” kata Jonathan.
Ia juga mengatakan sangat senang bisa berkolaborasi dengan Kota Surabaya yang memiliki wali kota yang sangat luar biasa dan menjadi contoh dalam dunia global dan kewirausahaan. Bahkan, ia menilai, Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia memiliki banyak keunggulannya.
Salah satunya, pemerintahannya sangat getol memberikan peluang dan dukungan kepada pelaku usaha rintisan. ”Inovasi menjadi hal yang harus dikembangkan oleh anak muda untuk membangun usaha entrepreneur berbasis startup,” ucap Jonathan.
Mereka juga akan membicarakan target ekonomi dan mencari cara baru untuk menciptakan kesempatan wirausaha baru yang lebih besar.
Sementara itu, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf sangat mengapresiasi digelarnya SNS di Surabaya. Sebab, melalui acara ini, pihaknya akan mendapat landasan penting dalam membuat kebijakan demi kemajuan dunia usaha rintisan dan industri kreatif di Indonesia.
”Dari SNS kami bisa mendapatkan perspektif dari sejumlah negara sehingga membantu kami membuat kebijakan nantinya,” katanya.
Dia juga menilai, usaha rintisan memiliki potensi besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, Pemerintah RI sedang fokus mengembangkan usaha rintisan dengan membuat kebijakan-kebijakan yang sangat mendukung tumbuh kembang suatu usaha rintisan.
”Kami sangat menyadari pentingnya pertumbuhan startup. Karena itu, kami menghapus regulasi yang sekiranya tidak mendukung dan menghambat pertumbuhan startup itu,” ujar Triawan.