Dampak Kebakaran, Warga Lereng Kelud Masih Bergantung pada Bantuan Air
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
KEDIRI, KOMPAS — Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, masih terus memberikan bantuan air bersih kepada 700 keluarga warga Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten, yang mengalami krisis air bersih setelah pipa saluran air mereka rusak akibat kebakaran lahan lima hari lalu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kediri Randy Agatha, Kamis (20/9/2018), mengatakan, volume air yang diberikan bergantung pada kebutuhan. BPBD biasa memberikan bantuan 28.000 liter-48.000 liter per hari.
”Kami juga menyiapkan satu mobil tangki air untuk siaga di Sepawon. Ada sekitar 3.000 jiwa yang terdampak,” katanya.
Menurut Randy, bantuan air akan terus diberikan sampai perbaikan pipa air selesai dan air bersih bisa mengalir ke rumah warga yang tinggal di lereng selatan Gunung Kelud itu.
Perbaikan pipa sendiri ditarget selesai dalam satu pekan karena medan cukup sulit dan teknik pemasangan yang harus dipendam guna menghindari kejadian serupa terulang. ”Sampai hari ini perbaikan pipa terus dilakukan. Target awal lima hari, tetapi sepertinya mundur menjadi tujuh hari karena lokasi sulit,” ucapnya.
Pipa paralon air bersih sepanjang 780 meter terbakar pada Sabtu pekan lalu akibat kebakaran lahan di Bukit Ringin Putih, sekitar Dam Kurnia. Dalam peristiwa itu, luas lahan yang terbakar mencapai 0,24 hektar milik hak guna usaha PT Perkebunan Nusantara XII dan 942 meter persegi milik Balai Besar Wilayah Sungai Brantas.
Sumber api kebakaran diperkirakan muncul akibat kegiatan warga yang tengah berburu landak. Mereka melakukan pengasapan liang landak dan masih meninggalkan bara.
Sementara itu, hujan yang turun pada Rabu di sebagian lereng Gunung Kawi dan Kelud diharapkan biasa mengurangi potensi titik api. Dalam tiga pekan terakhir sering terlihat titik api di wilayah ini meski skalanya tidak terlalu besar.
Di wilayah Kota Batu sendiri hujan turun merata. ”Turunnya hujan membantu pemadaman titik api di lereng dan kayu-kayu di dalam hutan yang terbakar,” kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Batu Ahmad C Rochim.